Kepala DPMPTP Hendra Aswara foto bersama rombongan studi tiru dari DPMPTSP dan Naker Kab. Solok di Ruang Layanan DPMPTP, Pariaman, Senin, (4/2) |
Pariaman – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Padang Pariaman dikunjungi oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Solok.
DPMPTP Padangpariaman menjadi pusat studi tiru karna Meraih penghargaan diantaranya Peringkat 2 Innovative Government Award 2018 dari Kemendagri RI, Unit Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori Sangat Baik dari KemenPAN&RB, Peringkat 1 Kompetisi Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan Publik dari Gubernur Sumbar.
Adapun rombongan studi tiru dari DPMPTSP dan Naker sebanyak empat orang yang terdiri dari Kasi Perencanaan Nurhasti Yenni, kasi Promosi Roza Yulanda Syahril, Kasi Regulasi Refif Syofra dan Yesi Andesta. Rombongan diterima langsung oleh Kepala DPMPTP Hendra Aswara didampingi Kabid Penanaman Modal Jon Eka Putra dan Kabid Perizinan dan Non Perizinan Heri Sugianto.
“Maksud kunjungan kami untuk sharing informasi inovasi perizinan dan penerapan PP 24 tentang Online Single Submission produk-produk hukum yang berkaitan dengan pelayanan perizinan” ujar Nurhasti mengawali pertemuan di Ruang Layanan DPMPTP, Pariaman, Senin, (4/2).
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berusaha Terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS) yang sudah dijalankan di Padangpariaman. Bahkan telah ada inovasi yang diberi nama Papa Joss atau Padang Pariaman Jemput OSS. Inovasi yang pertama di Sumatera Barat dan diapresiasi pelaku usaha dalam layanan jemput bola dan konsultasi penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Padangpariaman sudah lebih dulu dalam penerapan OSS sesuai amanat PP 24 tahun 2018, bahkan sudah ada inovasi yang diluncurkan,” tambahnya.
Sementara Kepala DPMPTP Padang Pariaman, Hendra Aswara mengatakan studi tiru dari DPMPTSP dan Naker Kab. Solok dijadikan ajang silaturahmi dan tentunya saling berbagi pengalaman di Bidang penanaman modal dan perizinan.
“Yang baik disini bisa direplika maupun sebaliknya. Artinya kita saling berkolaborasi untuk layanan prima kepada masyarakat” kata Mantan Kabag Humas itu.
Hendra menjelaskan, pihaknya memang sudah menjalankan program OSS. Bahkan, katanya, sudah 816 permohnan izin masuk melalui OSS. Sedangkan yang sudah ditindaklanjuti pihaknya sebanyak 474 dokumen.
“Kita lahirkan program yang namanya Papa Joss, pertama di Sumbar. Tujuannya untuk asistensi pelaksanaan program OSS ini. Jadi, inovasi program kita itu dapat langsung memandu pihak investor atau pelaku usaha dalam pengurusan izin melalui OSS,” ujar Hendra.
Jebolan Alumni STPDN itu menambahkan bahwa program itu mampu berjalan dengan maksimal lantaran didukung program inovasi yang terkonsep dan manajerial dengan baik. Inovasi Papa Joss, kata Hendra, akan dilombakan pada tahun 2019 untuk Sinovik Kemenpan.
Inovasi yang ada di DPMPTP Padangpariaman akan direplika oleh DPMPTSP dan Naker Kab. Solok. Seperti Ajep Papa (Antar Jemput Perizinan), Sejati (Sehari Jadi Gratis), Panter Darat (Pengaduan terintegrasi dengan Inspektorat), Terasi (Tracking Izin Onlie, Besan Pos (Bekerjasama dengan PT Pos), Sinaro (Sistim perizinan berbasis android), dan Tamu Kece (Konsultasi Bisnis Pemula dan Weekend Service).
Komentar