Sawahlunto – Pemko Sawahlunto mengundang pimpinan perusahaan konveksi PT Asiaco Batamindo untuk menyampaikan pemaparan peluang kerja di hadapan Kepala Desa se- Sawahlunto Rabu 20 Februari 2019 di Balaikota.
Diterangkan Donny, Pimpinan Asiaco Batamindo, perusahaannya sesuai kerjasama dengan Pemko Sawahlunto membuka kesempatan bagi masyarakat ‘Kota Arang’ untuk memproduksi seragam kerja perusahaan – perusahaan.
“PT. Asiaco Batamindo ini merupakan supplier (penyedia) seragam kerja perusahaan – perusahaan di Batam, Kalimantan bahkan juga di Singapura. Kesempatan inilah yang juga dapat diambil oleh masyarakat Sawahlunto untuk ikut menjahit seragam – seragam kerja (uniform) itu,” ujar Donny.
Diuraikan Donny lebih lanjut, prosedur pekerjaan yang dilakukan, cukup dengan menjahit kain yang telah disediakan PT. Asiaco Batamindo sesuai spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah itu, PT. Asiaco Batamindo akan mendistribusikan produk seragam itu kepada perusahaan yang menjadi mitra bisnis.
Terkait upah, dikatakan Donny cukup bersaing dan sesuai dengan beban kerja.
“Tadi kan sudah kita sediakan kain yang sudah dipotong polanya terlebih dahulu. Nanti silahkan penjahit di Sawahlunto ini menjahitnya sesuai ketentuan kami. Kalau sudah selesai nanti kami bayar Rp. 23.000,- per seragam kerja. Untuk yang menjahit kemeja, kami bayar Rp. 15.000,-,” terang Donny.
Pengalaman di Batam, sebut Donny, rata – rata penjahit dalam sebulan menerima sedikitnya lima juta rupiah per bulannya. “Bahkan ada yg suami – istri, sama – sama menjahit untuk PT. Asiaco Batamindo ini mereka kalau menjahit optimal, itu menerima sepuluh juta rupiah dalam sebulan,” ungkap Donny.
Dalam audiensi dengan para Kepala Desa tersebut, PT. Asiaco Batamindo meminta Pemerintah Desa untuk mengajak warga untuk bergabung menjadi penjahit tersebut, kemudian memfasilitasi tahapan pelatihan menjahit seragam kerja perusahaan itu.
“Memang peserta yang akan mengikuti menjadi penjahit untuk perusahaan kami harus menjalani tahap pelatihan terlebih dahulu. Sebab, walaupun mereka mungkin ada yang sudah pandai menjahit, namun untuk menjahit seragam kerja perusahaan ini butuh keahlian – keahlian khusus dan ada beberapa hal lain yang harus dijelaskan pada saat pelatihan,” urai Donny.
Nantinya, untuk produksi, pihak perusahaan hanya menyediakan kain yang sudah dipotong, sementara untuk mesin jahitnya itu disediakan Pemerintah Desa.
Walikota Deri Asta, beberapa waktu lalu sudah menghimbau kepada Pemerintah Desa se-Sawahlunto untuk dapat menyediakan anggaran dalam APBDes untuk mengakomodir kerjasama Pemko dengan PT. Asiaco Batamindo ini.
“Silahkan dalam APBDes masukkan anggaran untuk mengakomodir kerjasama dengan PT. Asiaco Batamindo ini. Nanti manfaatnya kan bagi Desa juga, lapangan kerja terbuka, pengangguran berkurang, ekonomi masyarakat meningkat. Ini berdampak positif sekali. Jadi harus didukung maksimal, tindak lanjutnya jalankan terus,” kata Deri Asta.
Sesuai arahan Walikota dan hasil audiensi dengan PT. Asiaco Batamindo itu, sejumlah Kepala Desa mengaku telah mulai memasukkan anggaran tersebut ke dalam APBDes. (Yudha)