Padangpariaman – Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni, terkadang dinilai berlebihan dalam menyikapi permasalahan sederhana. Misalnya menolak penamaan Jalan Tol Padang-Pekanbaru dan penyebutan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang.
Jumat (17/5) malam, Ia membeberkan alasannya tersebut saat Safari Ramadhan di Masjid Masjid Ainul Yaqin Nagari Padang Kandang. Jamaah masjid pun terpukau mendengarkannya.
Ali Mukhni, Bupati yang tidak hanya lewat ucapan “pasang badan” menjaga nama daerahnya. Namun turut dibuktikannya lewat tindakan. Tak heran, apabila Bupati “jago lobi” tersebut cukup popular hingga Pemerintah Pusat. Dari hal sederhana, orang bisa sangat mengenalnya. Contohnya penamaan jalan Tol yang kini dibangun di Duku Nagari Kasang, serta penyebutan BIM di Kota Padang.
Untuk jalan Tol, Ali Mukhni tidak hanya membantah jika dinamai Tol Padang-Pekanbaru dalam setiap pidatonya. Namun, dengan tegas dan tetap berkomunikasi ramah, Bupati Peraih Satya Lencana Pembangunan itu sukses membuat Pemerintah Pusat kembali mengubah nama Tol Padang-Pekanbaru menjadi Tol Padang Pariaman-Pekanbaru.
Permasalah itu memang terkesan sederhana. Namun perjuangannya tidaklah mudah. Dalam setiap kunjungannya ke Pemerintah Pusat, Ali Mukhni selalu menyempatkan dirinya mendatangi kementerian terkait untuk memastikan penamaan Jalan Tol Padang Pariaman-Pekanbaru tersebut. Sebab Ia belum merasa puas apabila pengubahan nama jalan tersebut tidak tertuang secara resmi di dalam surat keputusan (SK).
“Alhamdulillah, setelah kita surati dan kita sampaikan pentingnya penamaan tersebut, sekarang dalam SK sudah dituliskan namanya Tol Padang Pariaman-Pekanbaru,” ujar Ali Mukhni disambut tepuk tangan meriah jamaah Masjid Ainul Yaqin Nagari Padang Kandang, Kecamatan Nan Sabaris.
Menurutnya penamaan Jalan Tol itu juga bentuk penghargaan terhadap masyarakat Padang Pariaman yang selalu mendukung program pembangunan di daerahnya. Baik itu program Pemerintah Provinsi Sumbar ataupun Pusat. Terlebih lagi program Pemkab Padang Pariaman yang memang lahir dari aspirasi mereka. Tak heran apabila Padang Pariaman kini berkembang pesat.
Hal itu juga berlaku dengan penyebutan alamat BIM. Ia mengaku kesal apabila BIM disebut berada di Kota Padang. Sebab baginya hal itu sama saja tidak menghargai betapa dulunya masyarakat Padang Pariaman kompak mewujudkan landasar udara tersebut.
Bahkan, lanjut Ali Mukhni, baru-baru ini Ia sempat marah kepada pramugari maskapai penerbangan yang masih menyebutkan BIM berada di Kota Padang. Padahal dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa BIM berada di Padang Pariaman.
“Pas saya dengar pramugari bilang selamat datang di Bandara Internasional Minangkabau Kota Padang, ketika hendak turun pesawat saya bilang ke dia kalau BIM ini di Padang Pariaman. Tidak ada sejengkalpun tanah Padang di sini,” katanya tegas.
Ali Mukhni juga mengatakan, bahwa penamaan daerah tidaklah masalah sederhana. Menurutnya, apabila sejarah tidak dibenahi dengan baik dari sekarang, genarasi Padang Pariaman akan sulit memahaminya dikemudian hari.
“Kita memperjuangkan ini untuk generasi daerah kita. Sejarah ini penting bagi mereka. Jadi mereka tahu bahwa di daerah meraka sudah banyak berkembang hal-hal besar,” ujar Ali Mukhni membuat jamaah terpaku kagum mendengarnya.
Selain itu, baginya pencatatan sejarah kemajuan daerah juga bisa menjadi rujukan generasi Padang Pariaman dalam membangun daerahnya ke depan. Baginya, perjuangan menjaga nama daerah juga bisa memberikan motivasi besar untuk generasi Padang Pariaman.
“Kemajuan pembangunan pesat di daerah kita, tetapi yang terkenal daerah orang. Bagaimana perasanaan anak kemenakan kita. Ini yang saya pikirkan. Makanya saya tak ingin menganggap masalah penamaan itu sederhana,” ujar Ali Mukhni yang kembali disambut teput tangan dan wajah bahagia jamaah masjid tersebut.
Mendengar sambutan Ali Mukhni, jamaah Masjid Ainul Yaqin tersebut menyampaikan harapan besar mereka. Yakni ingin Ali Mukhni menjadi Gubernur Sumatera Barat mendatang. Bagi mereka begitulah seharusnya seorang kepala daerah. Tidak hanya gigih dalam pembangunan, tetapi mendasar mencintai daerahnya.
Menyikapi penyataan warganya tersebut, Ali Mukhni hanya tersenyum. Baginya segala sesuatu telah diatur oleh Allah SWT. Katanya, memperjuangkan harapan masyarakat, memajukan daerah, dan menjaga nama daerah memang sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai anak nagari yang mendapat kepencayaan menjadi Bupati Padang Pariaman. (apg)