Padangpariaman – Kepedulian Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menindaklanjuti informasi di media sosial terkait warga kurang mampu patut diacungi jempol.
Setelah mendapat informasi dari medsos perihal adanya dua keluarga yang tinggal di sebuah gubuk tidak layak huni, yakni Fitria Gustina (29) dan Ratna Dewita (39), keduanya beralamat di Kampung Surau Nagari Lurah Ampalu Kec. VII Koto Sungai Sarik, kepala DSP3A Hendra Aswara turun langsung untuk menemui ke lapangan untuk memberikan bantuan sembako.
“Kami dapat info dari rekan wartawan bahwa ada warga miskin yang butuh bantuan dan selanjutnya kami data untuk dimasukan kedalam basis data terpadu” ujar Hendra didampingi Kabid Linjamsos Aprizondi di lokasi, Rabu (15/5).
Menurut Hendra, Dinasnya akan berupaya optimal dalam penanganan warga miskin sesuai kemampuan daerah. Saat ini sedang dilakukan verifikasi dan validasi basis data terpadu sebanyak 36 ribu keuarga miskin. Hendra meyakini jumlah tersebut akan berkurang karena ada warga yang telah meninggal, pindah alamat atau sudah sejahtera.
“Kita ingin ada ada yang keluar dari BDT kemudian diganti dengan kelurga sangat miskin yang benar-benar butuh bantuan” kata Peraih penghargaan Kompetisi Pelayanan prima Tingkat Sumatera Barat itu.
Sementara Gustina dan Ratna mengucapkan terima masih atas kepedulian Pemerintah Daerah terhadap warga miskin. Ia tak menyangka akan dikunjungi tim dinas sosial sekaligus memberikan bantuan sembako.
“Alhamdulillah, kita dibantu beras, mie instan, lauk pauk, gula, kopi, the roti, kain sarung, handuk dan kain panjang. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi keluarga dan anak-anak kami” ujar Gustina. (*)