Mentawai – Budaya daerah merupakan kekayaan bangsa yang perlu diberi perhatian khusus, terlebih ketika berbicara tentang pelestarian dan memperkenalkannya kepada masyarakat.
Inilah yang dilakukan oleh mseniman Mentawai melalui teater rakyat budaya Mentawai, dalam ajang Festival Pesona Mentawai (FPM) yang berjudul “Kabaraijat Sikerei” yang pertama kalinya dipamerkan di FPM 2019.
Teater rakyat yang disutradarai oleh Aron tasirikeru (29) menjelaskan, teater ini menceritakan tentang Pagetasabbau sebagai penengah bagi masyarakat nya. Ia memiliki kesaktian yang tak dimiliki orang lain yang disebut Sikerei bagi masyarakat pada masa nenek moyang suku Mentawai saat itu.
Adanya teater rakyat bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat asli Mentawai bahkan wisatawan luar untuk mengetahui banyak tentang asal usul budaya Mentawai seperti halnya sejarah, dan latar belakang sebuah ritual tradisional suku Mentawai.
Kisah ini terjadi berawal dari seorang Pagetasabbau melalui buaya yang datang dalam mimpinya untuk menyuruh dia menjadi seorang Sikerei.
Lalu Pagetasabbau melaksanakan perintah dari buaya tersebut, dan kemudian ia mulai menciptakan ayam dan babi sesuai perintah buaya yg datang dalam mimpinya.
Namun ia belum sepenuhnya menjadi Sikerei, dan sejak itulah pagetasabbau dikenal dengan kesaktian nya.
Kata Aron, Teater Pageta Sabbau ini berdurasi 140 Menit yang diikuti oleh sebanyak 35 pemain di dalamnya yang meliputi 10 Pemusik dan 25 Pemeran.
mereka menghabiskan waktu selama dua bulan dalam pemantapan drama teater rakyat yang berjudul Kabaraijat Sikerei tersebut, yang ditampilkan pada Festival Pesona Mentawai 2019 ini. (Melisa)
Komentar