Pariaman – Liburan sekolah kali ini terasa berbeda dari liburan-liburan sebelumnya di Pondok Qur’an Darul Furqan Pariaman. Memasuki tahun ketiga sejak berdirinya, Pondok Qur’an yang menjadi salah satu amal usaha Yayasan Darul Furqan ini mengadakan Karantina Qur’an. Karantina Qur’an dimaksud adalah peserta diasingkan dari kegiatan keseharian dan berfokus untuk menghapal Al-Qur’an.
Berlokasi di samping Masjid Raya Air Santok, Pariaman Timur, Karantina ini dihelat mulai dari 28 Juni sampai dengan 1 Juli 2019. Hanya berlangsung dari jam 08.00 hingga 16.00 setiap harinya. Adapun tema yang digagas oleh Panitia pelaksana Karantina adalah Four Days One Juz (FDOJ) yaitu Empat Hari (hapal) Satu Juz.
Meski baru kali pertama, kegiatan ini mengundang tingginya antusiasme masyarakat. Tidak hanya dari dalam Kota Pariaman, bahkan peserta hingga datang dari luar kota, seperti dari Kota Padang. Padahal, iklan di radio dan media sosial tak lebih dari tiga hari saja sebelum hari H nya.
Tagline FDOJ yang diusung panitia menjadi magnet penarik tersendiri bagi orang tua dalam memilih Pondok Qur’an menjadi tempat untuk menghabisan masa liburan anak-anak mereka. Di samping itu juga sebab biaya yang dianggarkan untuk masing-masing peserta relatif lebih murah dibanding program tahfiz yang diadakan lembaga lainnya. Alhasil, sebanyak 59 peserta terdaftar ikut serta pada karantina qur’an ini kali ini.
Karantina Qur’an ini menggunakan Metode Rasulullah Saw yaitu Talaqqy, Tahsin, Tahfiz dan Tasmi. Pelaksnaan metode ini dibimbing langsung oleh ustaz/ah yang hafalannya terjaga seperti Ustaz Mansyardin, dan Ustaz Ari Saputra.
Saat menyampaikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan di acara penutupan karantina, (01/07) Pimpinan Pondok Qur’an Darul Furqan, Ustaz Muhammad Sabir, S.Pd mengutarakan bahwa kegiatan ini memang sengaja dirancang untuk mengisi liburan siswa dan mahasiswa tahun ini agar lebih bermakna dan purna manfaat.
“Kegiatan ini bukannya tidak mendapatkan nada sumbang dari sebagian orang tua yang menelpon saya. Mereka menyangsikan, apakah mungkin satu juz dapat dihapal dalam empat hari saja?”, jelasnya sambil menirukan suara penelpon itu.
Seolah mengaminkan pimpinan amal usahanya, Ustaz Afrinaldi Yunas, selaku Pengurus Yayasan Darul Furqan Pariaman yang memberikan sambutan pun mengaku sebelumnya sempat memastikan akan kesiapan dan keseriusan panitia dengan FDOJ nya.
“Setelah melihat hasil dari kinerja para ustaz/ah bahwa lebih dari 25 % peserta yang dapat mencapai target hapalan, saya mendorong Pondok Qur’an agar terus mengadakan kegiatan karantina qur’an ini di masa yang akan datang”, sarannya.
Di akhir acara penutupan, dipilih enam peserta terbaik, tiga putra dan tiga putri. Sebelum diberikan hadiah dan penghargaan, masing-masing peserta terbaik itu diuji hapalannya yang disaksikan oleh orang tua dan peserta lainnya.
Deded, orang tua dari salah seorang peserta sangat berkesan dengan kegiatan karantina ini. Saking berkesannya, ia berniat untuk memindahkan anaknya belajar Al-Qur’an di Pondok Qur’an Darul Furqan.
Di samping lokasinya yang berada di hamparan sawah dengan sejuknya udara dan indahnya pemandangan, program yang ada di pondok ini menarik hatinya. Ia menuturkan dengan penuh harap.(yn/dhewi)