Padang Pariaman – Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni bertolak ke Jakarta guna memastikan kelanjutan pembangunan Embarkasi Haji di Sungai Buluah Selatan, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu, 7/10.
Keberangkatan orang nomor satu di Kabupaten Padang Pariaman itu sekaligus ikut membawa proposal permohonan kepada pihak Kementerian terkait di tingkat Pusat, untuk keperluan kelanjutan pembangunan Embarkasi Haji di daerah ini.
“Betul, saya membawa proposal permohonan kepada anggota DPR RI, yang juga merupakan putera Padang Pariaman, yaitu Pak Asman Abnur. Harapannya tentunya Pak Asman Abnur nantinya bisa memperjuangkannya, yaitu dengan menindaklanjutinya kepada Kementerian terkait di tingkat Pusat,” ujar Ali Mukhni, dikonfirmasi di ruang kerjanya kemarin.
Proposal itu, lanjut Ali Mukhni, berisi permohonan penambahan dana untuk kelanjutan pembangunan Embarkasi Haji di Sungai Buluah Selatan, Kabupaten Padangpariaman.
Terkait upayanya itu, bupati peraih penghargaan Satya Lencana Pembangunan itu memohon dukungan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat Padang Pariaman, baik warga yang tinggal di kampung halaman maupun di perantauan. “Semoga saja dengan rampungnya pembangunan Embarkasi Haji tersebut ke depannya, maka niat dan harapan kita demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah akan bisa terwujud seperti harapan semua pihak,” tegasnya.
Ali Mukhni juga menyebutkan, jika saja tidak ada halangan, maka kehadiran Embarkasi Haji di Sungai Buluah Selatan, Kabupaten Padang Pariaman sudah bisa dimanfaatkan untuk pemberangkatan jamaah haji pada tahun 2021 mendatang. Doakan saja semoga semua bisa terwujud seperti diharapkan,” katanya.
Sementara itu, sebelumnya saat mengunjungi lokasi pembangunan Embarkasi Haji di Sungai Buluah Selatan baru-baru ini, Bupati Padang Pariaman menyatakan bahwa realisasi dana pembangunan asrama haji yang terletak di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman hingga kini telah mencapai Rp113 miliar dari Rp 800 miliar perkiraan anggaran yang dibutuhkan. “Dana tersebut terdiri dari tiga kali pencairan yaitu 2015, 2018, dan 2019,” kata Bupati Padangpariaman Ali Mukhni, kemarin.
Katanya lagi, tahun 2015 anggaran yang disediakan oleh pemerintah pusat senilai Rp100 miliar namun yang dapat direalisasikan hanya senilai Rp 45 miliar sehingga pembangunan baik kantor, asrama, ruang pertemuan, dan masjid terbengkalai.
Lalu pada 2018, lanjutnya pembangunan asrama haji tersebut dilanjutkan dengan anggaran Rp48 miliar untuk pembangunan asrama. “Asrama sudah selesai, tahun ini dilanjutkan dengan pembangunan kantor dengan anggaran Rp20 miliar. Kantor tersebut saat ini memasuki proses pengecoran untuk lantai tiga dan akan selesai tahun ini,” ujarnya.
Dikatakan, jika pemerintah pusat menganggarkan dana pada 2020 senilai Rp150 miliar maka 2021 asrama itu sudah dapat beroperasi melayani jamaah haji dari tiga provinsi. “Adapun provinsi tersebut yaitu Sumbar, Jambi, dan Bengkulu,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakan, asrama haji tersebut merupakan asrama haji yang paling megah di Indonesia dan lokasinya paling dekat dengan bandara. “Sebelum APBN diputuskan saya akan sering ke Jakarta agar pemerintah pusat mau menganggarkan dana Rp150 miliar tersebut,” hematnya.
Ali Mukhni menjelaskan, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten memiliki tugas masing-masing dalam pembangunan asrama haji tersebut.
Ia merincikan tugas pemerintah pusat yaitu membangun bangunan asrama sedangkan provinsi membangun jembatan dan jalan sepanjang 2,5 kilometer ke asrama, sedangkan pihaknya membangun pagar dan gerbang.
“Kita dari Pemkab Padang Pariaman juga telah menganggarkan dana untuk asrama haji yang mana tahun ini pembangunan gerbang dan 2020 tugas kami itu selesai,” tandasnya mengakhiri. (*)