Lintassumbar.id – Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengakui lonjakan penambahan kasus positif virus corona disease (Covid-19) dalam tiga hari terakhir disebabkan oleh dampak dari terbukanya akses transportasi keluar masuk Sumbar.
“Pasti, kalau kita PSBB lagi ya mungkin orang akan tetap di rumah dan akan sedikit bertambah.Tapi apakah mau kita dibuat PSBB lagi? Jadi kalau tidak mau silahkan tapi ikuti protokol kesehatan,” ujar Irwan Jumat (31/7).
Berdasarkan hasil tracking yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sumbar, diketahui kasus positif virus corona naik dalam tiga hari terakhir. Termasuk rekor penambahan kasus positif yang terjadi hari ini dengan 40 kasus. Irwan menyebut kasus itu didominasi oleh para perantau yang pulang dari daerah terjangkit atau import case.
“Dari 40 ini memang sebagian besar dari perantau, ada yang dari Kalimantan, ada yang dari Jakarta ada juga dari provinsi tetangga. Ini yang terbanyak selama sejarah kita Maret tanggal 26 yang pertama,” jelas Irwan.
Irwan mengatakan, penambahan kasus positif bisa terjadi di daerah manapun dan dalam jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya atau munculnya gelombang kedua.
“Penambahan tidak bisa kita pungkiri, mau nambah 5, 10, 20, tetap bahkan 40 mungkin lebih bakal terjadi,” terangnya.
Namun untuk Sumbar menurut Irwan, kasus positif Covid-19 masih bisa dikendalikan dengan testing dan tracking yang terus dilakukan.
“Bukti mengendalikannya adalah testing kita buat masif, tracking sehingga mereka tercover dengan tracking kita insha allah terisolasi dan 2 minggu 3 minggu putus rantainya,” tegasnya.
Pemprov Sumbar kata Irwan telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat perantau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah.
“Imbauan kita semuanya mereka itu ikut protokol kesehatan dan itu sudah dimana-mana pengumumannya, lewat tv dan sebagainya,” pungkasnya.
Kasus Corona di Sumatera Barat terus bertambah, tercatat per hari ini jumat 31/7/2020 terjadi 40 kasus positif Covid-19. Kota Padang masih menjadi penyumbang positif terbanyak dengan 26 kasus disusul Kota Sawahlunto 6 kasus, Kabupaten Solok 3 kasus, Kota Solok 3 kasus dan Kabupaten Agam 2 kasus.(Jamal)