Lintassumbar.id – Event The Cultures of Batipuah menghadirkan wakil gubernur propinsi Sumatera barat Nasrul abit Dt Malintang Panai. Acara yang menampilkan pesona asli budaya Minang kabau nagari Batipuah Barauh ini akan berlangsung dari Sabtu 15-17 Agustus 2020.
Dalam acara Festival budaya yang bersimbol” Baradaik Ka Batipuah Barajo Ka Pagaruyung Adaik Salingkah Nagari” itu, menampilkan kuliner khas Batipuah, Prosesi Batagak Penghulu, Makan Bajamba, Prosesi Silek Gadang Batipuah, pertunjukan Randai, Saluang, pargelaran tari tradisi, dan fashion pakaian adat Minangkabau.
Festival The Cultures of Batipuah dihadiri juga oleh wakil bupati Tanah datar Zuldafri Darma, Ketua DPRD Tanah datar Rony Mulyadi Dt Bungsu, budayawan Sumatra Barat /tokoh Batipuah Mak Katik dan tokoh tokoh masyarakat Batipuah.
Nasrul Abit yang membuka secara resmi event festival budaya Batipuh menjelaskan masyarakat Minangkabau yang memiliki filosofi masyarakat Minang “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” merupakan antara Adat dan Islam hal yang tidak bisa di pisahkan.
”ABS SBK merupakan filosofi Ilmu pengetahuan dimana dalam kerangka filosofis dalam memaknai ekstensi manusia sebagai khalifatullah di dunia. Dimana manusia memainkan peran menjaga lingkungan alam, menjaga hubungan sesama dan taat sebagai ibadah kepada Allah SWT,” ujarnya.
Nasrul juga menyebutkan sebagian masyarakat mengkhawatirkan budaya ini akan hilang akibat perkembangan zaman, tetapi daerah Batipuh tidak, di sini tempat orang beradat yaitu di kabupaten Tanah datar, karena Tanah datar ini kental dengan adat dan budaya Minangkabau yang temurun dari orang terdahulu.
Dengan adanya festival budaya di Batipuh ini tentunya dapat menjadi contoh bagi generasi kedepan nanti.
“Indak lapuak dek hujan, indak lakang dek paneh,” artinya kehidupan kekerabatan di Minangkabau, walau pun pengaruh dari luar datang begitu besar, namun karena ikatan adat yang kuat maka sistem kekerabatan tersebut tidak akan goyah, inilah yang harus dipertahankan,” kata Nasrul.
Nasrul Abit mengajak generasi muda mempelajari tata cara bagaimana melestarikan adat ini, agar potensi lokal dapat dipertahankan terus menerus supaya tidak hilang terhadap perkembangan teknologi.
“Teknologi juga harus dikuasai yaitu mempunyai akar budaya sebagai cerminan orang Minang yang mempunyai budi pekerti, punya basa-basi, punya sopan santun juga karakter yang baik dibentuk oleh bidang keagamaan yang berpedoman dengan filsafat “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” harapnya.
“Batipuah sangat kental dengan adatnya. Sebagai pemerintah daerah kita berterima kasih kepada tokoh masyarakat dan semua yang telah ikut menyelenggarakan festival budaya yang menghadirkan kegiatan sebagai cerminan sebagai ikut dalam melestarikan budaya Minangkabau. Ini suatu kebanggan dan potensi lokal yang harus kita pertahankan,” katanya lagi.
Pada kesempatan lain, wakil bupati Tanah Datar Zuldafri darma dalam sambutannya menyampaikan sebagai pemerintah daerah Tanah Datar sangat mendukung acara festival budaya Batipuah Baruah.
“Sebagai pemerintah daerah kita memberikan apresiasi kepada festival budaya Batipuah, karena ini merupakan event yang menampilkan tradisi adat dan budaya Minangkabau, dan ini patut kita banggakan dan suport,” jelasnya.
(JP)
Komentar