Lintassumbar.id – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar mengkonfirmasi 2 warganya kembali dinyatakan terpapar virus corona disease 2019 (Covid-19). Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Tanah Datar Yesrita Zendrianis, Selasa, 11/8.
Yesrita mengatakan dari tambahan 2 kasus baru Covid-19, satu orang diantaranya meninggal dunia. Sehingga total kasus covid-19 di Tanah Datar sampai hari ini sebanyak 25 orang.
“Kemarin sore ada tambahan 2 lagi. Satu diantaranya meninggal dunia,” ungkap Yesrita selasa (11/8).
Yesrita mengatakan satu dari pasien positif covid-19 di Tanah Datar ini meninggal dunia setelah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Muchtar, Bukittinggi. Sehingga di Tanah Datar sudah tercatat ada 2 pasien positif covid-19 meninggal dunia.
Pasien yang meninggal berinisial Z berusia 53 tahun yang beralamat di Komplek Garuda Mas, Lima Kaum. Ia meninggal hari ini sekitar pukul 11.45 WIB tadi.
“Ada dua yang dirujuk ke RSAM Bukittinggi. Satu orang meninggal yaitu seorang yang merupakan pensiunan,” ucap Yesrita.
Dinas kesehatan Tanah datar akan mengupayakan pemakanan jenazah sesuai aturan protokol covid. Tapi belum ada kepastian dimana almarhum akan dikebumikan.
Tanah Datar sudah mencatatkan 25 kasus positif covid-19. Dengan rincian 13 sudah sembuh, 2 orang meninggal dunia, 9 oranbg isolasi mandiri dan 1 orang dirawat di rumah sakit rujukan.
Yesrita menambahkan gugus tugas penanganan covid telah melakukan tracing terhadap orang-orang yang terlibat kontak dengan pasien positif. Tahap pertama pada minggu malam, gugus tugas melakukan pengambilan swab terhadap 130 orang. Tahap kedua pada hari ini ada sebanyak 160 orang yang ikut pengambilan tes swab.
Hasilnya menurut Yesrita masih menunggu pemeriksaan dari Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi FK Unand. Kabupaten Tanah Datar mengalami ledakan kasus covid-19 di masa adaptasi kebiasaan baru pada hari minggu (9/8) lalu dimana sebanyak 9 orang terpapar virus corona.
Kasus ini diketahui berawal dari imported case seorang pasien yang baru kembali dari Pekanbaru, Riau. Kemudian menular ke sejumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Lima Kaum karena istri pasien merupakan tenaga medis di puskesmas.(Jamal)