Lintassumbar.co.id – Hari Raya Idul Fitri 1442 tahun ini masih berlangsung dalam suasana prihatin akibat belum usainya pandemi covid 19. Rektor ISI Padang Panjang Prof Novesar Jamarun menghimbau agar segenap civitas akademika mematuhi himbauan pemerintah untuk tidak mudik.
Hal ini terutama bagi para dosen dan pegawai yang masih aktif berkegiatan di kampus. Sementara, para mahasiswa sebagian besar sejak sebelum Ramadhan memang telah menjalani kuliah daring di rumah dan kampung masing-masing.
“Belum banyak yang berubah. Aktifitas perkuliahan kita masih didominasi oleh sistem daring. Kami sadar betul akan pentingnya kewaspadaan bersama menyikapi perkembangan penularan covid-19 yang masih di angka mengkhawatirkan bagi kita di SUmatera Barat ini,” sebutnya.
Sebagai akademisi, para dosen diyakini rektor akan menjadi panutan bagi masyarakat.
“Jadi kita harus bisa berikan contoh yang baik. Bagaimana tata aturan Shalat Iedul Fitri misalnya, itu harus mengacu pada himbauan pemerintah,” kata rektor yang dikenal mempunyai kepedulian sosial yang tinggi ini.
Rektor berharap, momen Iedul Fitri dijadikan sebagai momen koreksi diri bagi seluruh jajaran.
“Selama Ramadhan kita sudah belajar banyak untuk menjaga disiplin diri pribadi. Kita patuh pada jadwal imsak dan berbuka. Kita juga patuh pada kaidah-kaidah berpuasa yang sudah ditetapkan agama. Kepatuhan ini adalah bentuk jiwa yang berdisiplin,” sebutnya.
Disiplin, tekan rektor adalah kunci kesuksesan kerja. “Apapun yang kita kerjakan, apabila kita disipilin, hasilnya pasti akan maksimal. Berdisiplin puasa, hasilnya kita jadi insan bertakwa. Bukankah takwa adalah hasil paling maksimal dalam menjalani tugas sebagai hamba-Nya?” katanya.
Kepada para mahasiswa, Novesar menghimbau agar tetap menjaga semangat dalam belajar. “Dalam bulan Ramadhan, kita sebenarnya sama seperti di kampus. Kita belajar banyak hal. Terutama dalam hal bersosial. Kita rasakan lapar yang dirasakan saudara kita yang tidak mampu. Jiwa muda yang diasah dengan kepekaan sosial inilah yang akan membentuk mental seorang mahasiswa menjadi pribadi yang mumpuni untuk mengemban harapan bangsa,” katanya.
Terkait disiplin kerja, ia mengatakan sejak 17 Mei, diberlakukan jam kerja baru bagi tenaga kependidikan di lingkungan ISI Padang Panjang. Total jam kerja yang dituntut bagi tiap tenaga kependidikan adalah 37,5 jam dalam seminggu. Perubahan ini sesuai dengan surat sesjen Kemendikbud perihal integrasi sistem kehadiran dan tunjangan kinerja.
Hal yang patut dicatat sebagai kesuksesan membanggakan selama Ramadhan tahun ini adalah keberhasilan ISI PAdang Panjang menjadi tuan rumah pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam penerimaan mahasiswa baru bagi perguruan tinggi negeri di tahun 2021.
“Meski berlangsung di tengah suasana puasa, tapi sama sekali tidak ada halangan yang berarti bagi para civitas akademika yang terlibat sebagai panitia, pengawas, sampai tenaga teknis. Semua alhamdulillah tetap sehat, dan menjalankan scedule sesuai waktu yang ditetapkan,” katanya. (rilis)