Lintassumbar.co.id – Jembatan Lubuk Tano, VII Koto Sungai Sariak, kini menjadi destinasi wisata baru di Padangpariaman. Padahal sebelumnya jembatan itu tidak dapat dilalui kendaraan roda empat karena berupa jembatan gantung yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.
Namun kini jembatan Lubuk Tano telah berubah menjadi jembatan terindah di Padangpariaman. Hal itu setelah Pemkab Padangpariaman membangun jembatan permanen dengan panjang 80 meter dan lebar 8 meter.
Jembatan Lubuk Tano dilengkapi dengan taman yang indah di bawah jembatan yang menjadi spot favorit para pengunjung untuk berfoto.
Bagindo Rudy Koto, inisiator pengembangan jembatan Lubuk Tano mengatakan saat ini pemeliharaan jembatan masih dilakukan oleh pemuda setempat dan seorang perantau asal Padangpariaman.
“Walaupun masih dalam pengembangan, tengah direncanakan untuk membangun wahana rekreasi di Jembatan Lubuak Tano ini. Dimana, para pengunjung akan menikmati berbagai atraksi dan bermain yang memicu adrenalin. Seperti flying fox, tubing, adventure. Di samping itu, juga akan dibangun wisata edukasi berupa pustaka digital. Kemudian, akan dibuat lapau millenial di sekitar jembatan yang langsung dikelola oleh pemuda,” ujar Rudy.
Rudy menambahkan target utama dalam pengelolaan jembatan ini adalah untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat setempat. Dimana, mereka dapat berjualan di seputar kawasan jembatan dan tentunya akan menghidupkan perekonomian masyarakat.
“Masyarakat sekitar juga merasa senang dengan dibangunnya jembatan ini, karena dapat menjadi tempat wisata dan rekreasi baru,” ujar pemuda asal Sungai Geringging ini.
Selain itu kata Rudy, dalam pengembangan kawasan juga akan disediakan penginapan atau cottage dengan tema camping ground. Sehingga, disamping wisatawan dapat bermain dan rekreasi, sekaligus juga berbaur dengan alam.
Untuk memberikan kepuasan pengunjung, juga direncanakan pembenahan sungai menjadi objek wisata perikanan, dengan membuat lokasi ikan larangan.
Dimana nantinya para wisatawan dapat langsung memberi makanan ke ikan larangan. Begitu juga untuk pengembangan jembatan tua (Rajang), akan dimodifikasi menjadi jembatan kaca gantung dengan tetap menjaga keasliannya.
“Untuk mewujudkan semua hal tersebut, perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah dan pemerintah nagari dan masyarakat dan perantau.
Lenggogeni salah seorang inisiator pengembangan jembatan Lubuk Tano mengaku merasa terpanggil untuk ikut serta bersama pemuda dalam membenahi kawasan Lubuak Tano.
Lenggogeni bersama Rudy serta pemuda Buluh Kasok dan Koto Baru yang tergabung dalam Komunitas Tanjung Wahana Tano bertekad akan menjadikan jembatan Lubuak Tano sebagai salah satu destinasi Wisata unggulan.
“Mudah-mudahan segala niat baik kami akan direalisasikan tahun depan. Sehingga Jembatan Lubuak Tano, akan menjadi satu-satunya destinasi wisata multi fungsi yang dimiliki oleh Kabupaten Padang Pariaman,” ujarnya. (*)