Lintassumbar.co.id – Di tahun keduanya, Komunitas Satu Birokrat Satu Buku (SabiSabu) yang digagas dan dikomandoi oleh Adrinal Tanjung terus melangkah pasti. Tahun ini mereka berniat mengadakan Roadshow ASN Menulis ke sejumlah kota di Indonesia.
Kota pertama yang mereka kunjungi adalah Padang.
Dengan mengusung Tema “Dari Ranah Minang untuk Indonesia”, SabiSabu menggelar bincang santai ASN Menulis dan Cerdas Literasi pada Sabtu, 12 Februari 2022 pukul 13.30 – selesai di Mahakam Resto Jl Mahakam No 18 Komplek GOR H. Agus Salim, Padang.
Acara ini dipandang sangat strategis karena gerakan menulis di kalangan ASN Sumatera Barat memang mutlak diperlukan sebagai salah satu keterampilan untuk meningkatkan dan memberi nilai tambah dalam pelayanan prima kepada masyarakat.
Untuk itulah, hadir di Bincang Santai tersebut sejumlah birokrat di Sumatera Barat, yaitu: Drs. Novrial, (Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumatra Barat), Alfian Jamrah, Kepala Bappelitbang Tanah Datar, Sastri Bakry, pegiat literasi dan widyaiswara utama BPSDM Kemendagri, Zahirman Kadar, Kepala Dinas Kominfo Padang Pariaman, dan Novizar Nazir, penulis, Ketua IAI Sumatra Barat.
Pembicara pertama, Novrial sangat antusias dengan acara tersebut. Hadir pertama di lokasi acara, beliau mengungkapkan pentingnya aktivitas membaca dan menulis untuk ASN Sumatera Barat, apalagi bila dikaitkan dengan kedudukannya sebagai orang pertama di Dinas Perpustakaan dan Arsip.
Atas kedudukannya itu pulalah pada kesempatan tersebut beliau menjadi “sasaran tembak” Sastri Bakry yang menanyakan apakah sudah lengkap koleksi perpustakaan daerah Sumbar dengan buku-buku tulisan para penulis Sumatera Barat? Dengan nada bercanda, Widyaiswara Utama BPSDM Kemendagri itupun menduga, jangan-jangan belum lengkap buku karangan beliau di sana.
Lain lagi dengan Alfian Jamrah. Ia yang pembawaannya tenang ini ternyata punya cerita dan riwayat menulis yang sangat menarik untuk dicontoh. Bayangkan, ketika teman-temannya di bangku SMP membeli sepeda, Al justru membeli mesin tik merk Royal. Ia menulis sejak belia. Berawal dari media lokal, tulisannya juga banyak menembus media nasional.
Ratusan tulisannya sedang diklasifikasikan dalam sejumlah tema untuk dijadikan buku. Ia juga bercerita, keterampilannya dalam menulis telah memberikan kesempatan sebagai penulis pidato bupati. Sebuah kepercayaan yang tidak semua orang mampu mendapatkannya.
Ternyata, ia bukanlah satu-satunya yang pernah menjadi konseptor pidato seorang bupati pada bincang santai tersebut. Novizar yang duduk di sebelah Founder SabiSabu pun begitu. Luar biasa. Lelaki berperawakan tinggi yang penampilannya lebih muda daripada usianya tersebut menuturkan dan meyakinkan semua yang hadir bahwa menulis itu mudah. Saking menikmatinya menulis ia bahkan sudah menghasilkan sebuah buku bersama Putri, anak gadisnya yang bermukim di Surabaya (?): Ada Cinta di Matamu.
Kesempatan terakhir pada bincang santai itu, giliran Zahirman, Kadis Kominfo Padang Pariaman. Dengan suaranya yang lantang dan tegas, ia bertekad memajukan dunia literasi di Padang Pariaman.
Nampaknya, ia “terbakar” semangat menulisnya setelah mendengar paparan inspiratif para pendekar literasi Sumatera Barat. Di kesempatan itu pula, ia menegaskan segera menyelenggarakan pelatihan menulis untuk ASN di Padang Pariaman dalam waktu dekat.
Kemudian Zahirman juga menegaskan, “usia memang ada batasnya, namun sebuah karya tulisan tidak tergerus oleh waktu. Seakan-akan penulis itu hidup sepanjang masa.
Kemudian, kata Zahirman, “ASN itu memiliki potensi untuk menulis karena di sekitarnya sarat dengan data-data dan informasi yang merupakan sumber dari sebuah tulisan.
“Di samping itu, ASN juga sejak mulai bertugas sudah dibiasakan untuk membaca, menulis dan mengolah data dalam pekerjaannya,” tutup mantan Kabag Humas ini mengakhiri paparannya.
Waktu dua jam setengah bincang santai ASN Sumatera Barat Menulis benar-benar membakar semangat literasi luar biasa. Kelima narasumber sepakat, melek dan cerdas literasi khususnya menulis harus segera dimasyarakatkan untuk seluruh ASN Sumatera Barat. Semua sepakat, SabiSabu harus mengambil peran lebih besar dalam hal ini. Inilah amanah besar dan mulia.
Acara yang dipandu oleh Syamsir Okraindi itu juga menghadirkan Fahrizal Muhammad, seorang penulis, pegiat literasi, dan Faculty Member Universitas Prasetiya Mulya dari Jakarta.
SabiSabu berharap Bincang Santai ini akan menjadi awal dimulainya Gerakan Menulis secara massif di kalangan Aparatur Sipil Negara Sumatera Barat sebagai salah satu bagian penting dalam mewujudkan Knowledge Management System. (Rilis Kominfo/FM)