Lintassumbar.co.id – Duka mendalam terus menyelimuti Kampung Anau, Jorong Siparayo, Nagari Malampah, Kabupaten Pasaman. Daerah terparah dihantam gempa kuat bermagnitudo 6,2 SR itu, terus menambah daftar panjang warganya yang tewas.
Di hari pertama gempa, Jumat (25/2), tiga orang korban meninggal dunia, dan disusul esok harinya satu korban lagi meninggal dunia, dan Jumat (4/3), atau sepekan pasca musibah dahsyat itu berlalu, seorang ibu muda bernama Desi Ratna Sari (25 th), pun menghembuskan nafas terakhirnya.
“Benar, Desi meninggal dunia di RS M. Djamil Padang, jumat siang tadi,” ujar Sekretaris Daerah Pasaman, Mara Ondak, di Posko Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Pasaman.
Desi pergi untuk selamanya, meninggalkan dua anak yang masih kecil, termasuk si bungsu yang masih berusia empat bulan.
Data Posko Tanggap Darurat Gempa Bumi Pasaman mencatatkan, korban meninggal dunia bertambah jadi 8 (delapan) orang, sedangkan luka berat berkurang jadi 4 orang (masih dirawat) dan luka ringan tetap 69 orang.
“Kita mendapat laporan siang tadi, salah seorang korban luka berat yang dirawat di RS M. Djamil Padang, bernama Desi Ratna Sari yang dirujuk ke RS M. Djamil Padang, meninggal dunia,” ujar Sekda Mara Ondak.
Desi Ratna sari (25 th) warga Kampung Aur Jorong Siparayo, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, yang mengalami luka parah di bagian kepala, akibat tertimpa reruntuhan bangunan ramahnya saat gempa magnitudo 6,2, akhirnya meninggal dunia.
“Saat kejadian, Desi sempat dilarikan ke RSUD Jambak, Pasaman Barat. Namun akibat luka parah yang dideritanya, pihak RSUD Jambak merujuk korban ke RS M. Djamil, Padang. Dan Jumat siang, ibu muda itu meninggal dunia, meninggalkan suami dan kedua orang anaknya yang masih kecil,” imbuh Budhi Hermawan, Humas Posko Tanggap Darurat Pasaman.
Sore ini, Kampung Anau kembali berselimut duka. Isak tangis keluarga korban seketika pecah, saat jasad Desi tiba berbungkus kain panjang, diantar mobil ambulan ke tenda duka. (Fajar)
Komentar