Lintassumbar.co.id – Gempa yang mengguncang Pasaman Jumat, 28 Februari kemarin benar benar menyisakan luka mendalam bangi masyarakat Pasaman. Betapa tidak nyaris seratus persen rumah warga di Kampung Rawang, Jorong Bukit Lintang, Nagari Persiapan Malampah Barat, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, hancur rata dengan tanah dan sebagian lainnya tak layak huni.
Terdata, dari 95 KK (rumah) di Kampung Rawang, 90 bangunan rumah permanennya rubuh dan hancur.
“Yang masih utuh paling lima rumah kayu dan rumah susun sirih (bambu dilapis semen). Sementara yang lainnya rubuh dan pecah-pecah,” tutur Samaik (45 th), warga Rawang yang rumahnya ikut hancur.
Samaik berkisah, musibah gempa dahsyat sudah dua kali ia alami, yakni gempa Sumbar tahun 2009 lalu dan tahun 2022 ini.
“Tahun 2009 lalu lebih parah lagi, bangunan rumah saya hancur total, atap rumah sudah berada di atas tanah, sama dengan bangunan rumah di sebelah ini,” ujar Samaik, sambil menunjuk rumah sebelah yang rata dengan tanah.
Samaik bersama istri dan ketiga anak nya, selamat dalam musibah gempa Malampah Jumat pagi (25/2) pekan kemaren.
Junir (40 th) ‘Mamak Rumah’ Samaik menambahkan, saat ini warga Rawang mengungsi di SD 20 Kalimanang, di seberang sungai, tak jauh dari Kampung Rawang.
“Alhamdulillah bantuan logistik dari posko induk kecamatan rutin datang, dan pengungsi tidak pernah kekurangan makanan,” ujar Junir.
Kini Junir bersama warga lainnya masih tinggal di tenda pengungsian. Ia berharap bantuan pemerintah daerah untuk membantu membangun kembali rumah mereka yang hancur tersebut. (Fajar)
Komentar