Lintassumbar.co.id – Rumah tabuik pasa dan tabuik subarang diserbu pengunjung, Sabtu malam, 13/8. Kedatangan mereka untuk melihat proses pembuatan tabuik, sejauh mana pembuatan tabuik tersebut dikerjakan, sekaligus menikmati hiburan di empat titik lokasi acara.
Pengunjung bukan hanya datang dari Kota Pariaman saja, akan tetapi juga datang dari warga rantau yang khusus datang ke Kota Pariaman, untuk melihat tabuik setelah dua tahun sempat terhenti karena pandemi covid-19.
Masyarakat yang datang juga dihibur dengan permainan musik gandang tasa dari anak-anak tabuik, sebagai simbol dari tabuik itu sendiri. Kemeriahan dan kekhasan dari pukulan gandang tasa bukan hanya menarik pengunjung untuk menikmatinya, tetapi juga membawa mereka ikut bergoyang mengikuti irama gandang yang dimainkan anak-anak tabuik tersebut.
“Saya datang kesini bersama keluarga, juga membawa orang tua dan adik beserta keluarganya yang datang dari Pekanbaru. Kesempatan seperti ini memang selalu kami lakukan setiap tabuik digelar, karena tabuik ini hanya diadakan sekali dalam setahun, apalagi sudah beberapa tahun ini tidak diadakan jadi kami tidak ingin kehilangan moment pembuatan tabuik ini,” ujar Ad, warga Kampung Jawa II Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman saat diwawancarai di rumah tabuik subarang.
Keramaian yang disebabkan oleh pengunjung yang datang ke rumah tabuik juga menjadi berkah bagi para pedagang kaki lima yang menggelar dagangan mereka di area rumah tabuik.
“Alhamdulillah ramai, dagangan saya laris,” ujar salah seorang pedagang bakso bakar.
Puncak perayaan Tabuik akan digelar hari ini, Minggu, 14/8. Diperkirakan prosesi ini akan dihadiri puluhan ribu orang. (Mc)
Komentar