Lintas Sumbar
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Nasional
  • Eksos
  • Olahraga
    • Bola
    • Otomotif
  • Parlemen
  • Kesehatan
  • Pariwisata
  • Lainnya
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
Lintas Sumbar
No Result
View All Result

Manabang Batang Pisang, Prosesi Kedua Festival Hoyak Tabuik

Senin, 24 Juli 2023 | 18:32
Share on FacebookShare on Twitter

Lintassumbar.co.id – Prosesi Manabang Batang Pisang atau Maambiak Batang Pisang merupakan prosesi kedua dalam rangkaian Festival Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman yang bertepatan dengan 5 Muharam 1445 H. Sebelumnya, pada 1 Muharram 1445 H tepatnya tanggal 19 Juli 2023 telah dilakukan prosesi pertama yakni Maambiak Tanah di aliran sungai.

“Dalam prosesi Manabang Batang Pisang, untuk Tabuik Subarang dilakukan di Kampuang Kaliang, Kelurahan Lohong, sedangkan Tabuik Pasa berlokasi di Simpang Alai Gelombang, Kelurahan Alai Galombang, Kecamatan Pariaman Tengah. Untuk prosesi ini biasanya dimulai sekira pukul 17.00 sampai selepas Maghrib ,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Ferialdi, Minggu (23/7/2023) malam.

BacaJuga

Afrizul, Penjaga Perlintasan yang Jadi “Tameng Nyawa” di Lubuk Buaya

Pendaftar Masih Minim, Padang Job Fair 2025 Sepi Peminat

Ferialdi menjelaskan, prosesi Manabang Batang Pisang ini, tentu mengandung arti dan makna. Batang pisang itu di pancung, hal ini melambangkan, dimana dulunya saat terjadi perang, cucu Nabi Muhammad SAW, Husen bin Ali di pancung lehernya oleh Raja Yazid Bin Umaiyah dan dibawa ke Padang Kerbala.

“Sebelumnya, menjelang menuju lokasi, pedang yang akan digunakan sebagai alat penebang batang pisang ini diarak keliling dengan iring-iringan tambua tasa oleh kedua anak tabuik didampingi orang tuo tabuik hingga menuju lokasi. Dalam arak-arakan ini, banyak anak-anak yang membawa galah bambu sepanjang 3 sampai 4 meter, yang mana di bagian ujungnya diikatkan bendera warna hitam dan putih serta ada juga lampu sumbu minyak tanah ,” ungkapnya.

Hasil tebangan ini, dibawa ke daraga. Karena lokasi manambang batang pisang berjauhan, dalam perjalanan menuju daraga masing-masing rombongan saling basalisiah (berselisih), dimana lokasi basalisiah ini, terjadi di Simpang Tugu Tabuik Pariaman. Inilah momen yang ditunggu-tunggu, karena ketika kedua anak tabuik bertemu, bunyi tambua tasa saling saut menyaut dan bisa membangkitkan semangat. (Z*)

ShareTweetSend

Berita Terkait

Afrizul.

Afrizul, Penjaga Perlintasan yang Jadi “Tameng Nyawa” di Lubuk Buaya

Selasa, 11 November 2025 | 07:09

...

Pendaftar Masih Minim, Padang Job Fair 2025 Sepi Peminat

Senin, 10 November 2025 | 20:58

...

Walikota Padang dan DPRD Satukan Persepsi Kelola APBD di Tengah Efisiensi

Senin, 10 November 2025 | 20:56

...

Sejumlah Fraksi DPRD Padang Apresiasi Kinerja Pemko Padang

Senin, 10 November 2025 | 20:53

...

Ketua Komite Pemilihan, Batlimus.

Pendaftaran Calon Ketua Asprov PSSI Sumbar Ditutup, Arisal Aziz dan Andre Rosiade Bersaing

Minggu, 9 November 2025 | 20:05

...

Andre Rosiade.

Didukung 22 Pemilik Suara, Andre Rosiade Resmi Daftar Jadi Calon Ketua PSSI Sumbar

Minggu, 9 November 2025 | 16:52

...

Pertamina Blokir 3.500 Nopol di Sumbar karena Diduga Menyalahgunakan BBM Subsidi

Minggu, 9 November 2025 | 15:02

...

Kota Padang Raih Penghargaan di ISNA 2025, Diapresiasi atas Inovasi Smart Surau dan Smart Gastronomy

Minggu, 9 November 2025 | 07:25

...

  • Redaksi
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
www.lintassumbar.co.id

© 2023 - Developed by Sumbarweb.

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Nasional
  • Eksos
  • Olahraga
    • Bola
    • Otomotif
  • Parlemen
  • Kesehatan
  • Pariwisata
  • Lainnya
    • Foto
    • Video

© 2023 - Developed by Sumbarweb.