Lintassumbar.co.id – Situasi politik di Kabupaten Padangpariaman tampaknya mulai memanas dan menjurus tidak sehat. Betapa tidak perilaku arogan dan tidak baik dipertontonkan oleh tim sukses Caleg tertentu yang merugikan Caleg lainnya.
Seperti dialami oleh calon anggota DPR RI dari partai Nasdem, Ali Mukhni, dimana balihonya yang dipasang oleh tim relawan di Korong Kampung Dalam, Nagari Campago, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, hilang dalam hitungan jam setelah dipasang.
Salah seorang tim relawan Ali Mukhni yang enggan ditulis namanya mengatakan baliho tersebut dipasang Minggu sore, 6/8, oleh beberapa orang relawan. Namun keesokan harinya baliho tersebut tiba-tiba hilang.
Sebelumnya di tiang tersebut terpasang baliho anggota DPRD Sumbar Muhammad Ikhbal, kemudian atas seizin Muhammad Ikhbal, Baliho Ikhbal ditutup dan ditimpali baliho baru bergambar Ali Mukhni.
“Namun tadi pagi ketika saya lewat sana, saya kaget melihat baliho Pak Ali Mukhni yang dipasang kemarin hilang, tinggal baliho lama bergambar Muhammad Ikhbal. Padahal saya sudah mendapat izin dari pemuda setempat untuk memasang baliho tersebut,” ujar sumber yang tak mau ditulis namanya tersebut.
“Anehnya entah sebuah kebetulan, hilangnya baliho Pak Ali Mukhni berbarengan dengan berdirinya baliho baru Caleg DPR RI, Arisal Aziz, yang memiliki dapil yang sama dengan Pak Ali Mukhni namun beda partai,” ulas sumber tersebut.
Untuk diketahui, Arisal Aziz dan Ali Mukhi merupakan caleg DPR RI yang sama-sama berasal dari Kampung Dalam. Arisal Aziz maju melalui partai PAN, sedangkan Ali Mukhni maju melalui partai Nasdem.
Sebelumnya kejadian tidak mengenakkan juga dialami tim sukses Caleg DPR RI, Cindy Monica, Alfajri dan Yoga di kawasan yang sama, Kampung Dalam, Minggu, 31/7. Keduanya mengalami penganiayaan saat hendak memasang baliho Bacaleg Cindy di depan rumahnya sendiri.
Saat hendak memasang baliho Cindy, datang pelaku berinisial AB, yang diyakini timses Bacaleg DPR RI berinisial AA, memukul dan mengintimidasi korban sambil menyebut itu wilayahnya dan melarang Caleg lain memasang baliho. Akibat penganiayaan tersebut, Alfajri mengalami luka lebam dan cakar. Korban lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Pariaman.
Tindakan arogan dan premanisme seperti ini tentu saja sangat disayangkan terjadi. Karena dapat menciderai nilai-nilai demokrasi dan persaudaraan. (**)