Lintassumbar.co.id – Tahun 2023 nampaknya betul-betul menjadi tahun keemasan bagi Persikopa Pariaman. Betapa tidak di tahun ini Persikopa sukses merebut dua gelar bergengsi yang mereka ikuti.
Gelar pertama yakni Piala Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Sepakbola Sumatera Barat yang digelar oleh Pemprov Sumbar di Tiku, Kabupaten Agam bulan Juni kemarin. Pada ajang ini Persikopa sukses meraih gelar juara usai menundukkan tim kuat PPLP Sumbar di partai final. Persikopa menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan. Gelar itu menjadi piala pertama yang diraih Persikopa sejak berdiri tahun 2002 silam.
Kesuksesan Persikopa berlanjut di ajang Piala Suratin U-17 zona Sumbar yang baru saja digelar oleh Asprov PSSI Sumbar. Dalam perjalanannya, Persikopa berhasil menyingkirkan tim-tim kuat langganan juara. Diantaranya Minang Sejagad FC dan PS Pasbar yang mayoritas diperkuat pemain Diklat SKO Sumbar. Puncaknya ketika di final berhasil mengalahkan tim kuat sekaligus juara bertahan PSP Padang yang bermaterikan pemain Diklat PPLP Sumbar, tim yang dikalahkan Persikopa di final Kejurprov Sumbar.
Revolusi Persikopa
Keberhasilan Persikopa ini tentu di luar prediksi banyak pihak dan pengamat bola. Pasalnya selama ini Persikopa dikenal sebagai tim lemah dan kerap jadi bulan-bulanan lawan setiap mengikuti kejuaraan. Tak heran Persikopa dipandang sebelah mata. Namun sejak dua tahun terakhir di bawah pengurus baru yang dipimpin Buyung Lapau sebagai Ketua Harian bersama sekretaris Idham Fadhli serta seluruh jajaran pengurus, Persikopa seperti terlahir kembali, menjelma menjadi tim kuat yang tak terkalahkan.
Kebangkitan Persikopa sebetulnya sudah terlihat sejak tahun lalu dimana pada Piala Suratin tahun lalu Persikopa sukses melangkah hingga babak semifinal sebelum dihentikan oleh PSP Padang. Namun Persikopa tidak patah semangat dan terus berbenah. Kegagalan itu menjadi pelajaran berharga bagi Persikopa. Hasilnya tahun ini mereka sukses meraih “dobel winner” bergengsi. Kini Persikopa bersiap mewakili Sumbar mengikuti putaran nasional Piala Suratin di Jakarta Desember mendatang.
Buyung Lapau mengatakan keberhasilan Persikopa merupakan hasil kerja semua tim yang solid. Baik pengurus maupun jajaran pelatih serta para pemain. Masing-masing memahami kerja dan tupoksi masing-masing.
Buyung Lapau menegaskan pengurus tidak pernah melakukan intervensi atau mencampuri urusan teknis yang menjadi otoritas pelatih. Seleksi dan perekrutan pemain dilakukan secara fair dan terbuka. Tidak ada istilah “pemain titipan” oleh pengurus atau pihak lainnya di tubuh Persikopa. Sehingga pelatih bekerja dengan tenang dan nyaman.
“Semua bekerja sesuai tupoksi masing-masing. Kami pengurus hanya memfasilitasi kebutuhan tim. Urusan teknis di lapangan kami percayakan sepenuhnya kepada pelatih, tidak ada pemain titipan di Persikopa. Pengurus juga solid dan bekerja ikhlas lillahita’ala semata-mata demi kemajuan Persikopa dan sepakbola Kota Pariaman,” tegas Buyung Lapau.
Buyung Lapau menambahkan keberhasilan Persikopa juga tak terlepas dari dukungan Ketua Umum Persikopa yang tak lain adalah Walikota Pariaman serta DPRD.
“Kami sangat berterimakasih sokongan penuh dari Bapak Walikota dan juga Ketua DPRD, jajaran Pemko Pariaman, KONI, Askot PSSI, serta para sponsor,” pungkas Buyung Lapau.
Kemudian di jajaran pelatih juga bekerja dengan baik. Pelatih kepala Persikopa Alan Martha yang dibantu asisten pelatih David Ardhi beserta jajaran bekerja dengan tenang. Kebebasan yang diberikan oleh pengurus betul-betul mereka manfaatkan dengan baik.
“Saya bisa bekerja dengan tenang karena pengurus tidak pernah mencampuri otoritas pelatih dan urusan teknis, sehingga kami bisa leluasa untuk bekerja,” ungkap Alan Martha. (Redaksi)
Komentar