Pariaman – Bekas kapal perang KRI Teluk Bone yang tadinya berada di tengah perairan pantai Pariaman tiba-tiba terdampar di tepi pantai Gandoriah sejak Sabtu, 30/3. Hal ini diduga disebabkan putusnya tali jangkar kapal tersebut sehingga dihempas ombak hingga terdampar di tepi pantai.
Hal ini kontan saja menarik perhatian masyarakat dan para pengunjung pantai Gandoriah. Mereka memanfaatkan moment tersebut dengan mengambil poto dengan latar bekas kapal perang tersebut.
Diketahui keberadaan kapal KRI Teluk Bone ini sempat menjadi pro dan kontra di tengah masyarakat Pariaman. Pasalnya kapal hibah tersebut ditarik dari Surabaya ke Pariaman menelan anggaran hingga mencapai Rp.2 milyar oleh Genius Umar, Walikota Pariaman ketika itu. Genius menyebut keberadaan kapal ini penting guna memberikan edukasi kepada masyarakat perihal semangat juang para pahlawan pada masa kemerdekaan. Sehingga kapal ini nantinya akan dijadikan museum.
Namun beberapa pihak menilai kapal ini tidak begitu dibutuhkan mengingat keuangan Pemko Pariaman tengah mengalami defisit. Apalagi karena keterbatasan anggaran, kapal tersebut belum bisa ditarik hingga ke tepi pantai. Pemko Pariaman enggan menganggarkan biaya untuk menarik kapal tersebut karena keuangan Pemko Pariaman tengah mengalami defisit.
“Biar nanti walikota Pariaman defenitif yang menganggarkan karena keuangan Pemko Pariaman saat ini sadang mengalami defisit,” ujar Pj Walikota Pariaman, Roberia, ketika itu.
Menanggapi kondisi kapal yang telah tiba di bibir pantai, Pj Walikota Pariaman mengatakan pihak nya akan mencoba berkoordinasi dengan DPRD serta stakeholder lainnya guna mengambil langkah dan kebijakan terkait nasib kapal tersebut.(*)
Komentar