Padang – Di tengah derasnya arus modernisasi dan kemajuan teknologi, Niniak Mamak Kecamatan Kuranji, Kota Padang, memilih cara berbeda untuk menjaga jati diri budaya Minangkabau. Mereka menggelar Festival Adat Budaya Pauh IX Kuranji 2025 sebagai wadah pelestarian nilai-nilai adat di tengah masyarakat.
Festival yang berlangsung selama tiga hari, mulai Senin (13/10/2025) hingga Rabu (15/10/2025) itu menampilkan tiga agenda utama: Lomba Sasambah Adat Batagak Panghulu, Lomba Sasamba di Bawah Payuang, dan Festival Randai.
“Terdapat sebanyak 441 peserta yang mewakili kelurahan atau IX Tapian di Kecamatan Kuranji,” kata Camat Kuranji, Ridho Satria.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Kota Padang, Jasman. Ia menilai, festival tersebut menjadi bentuk nyata kepedulian masyarakat terhadap kelestarian adat di tengah perubahan zaman.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial atau hiburan, tapi juga upaya menanamkan nilai adat budaya Minangkabau kepada generasi muda,” ujar Jasman.
Menurutnya, Pemerintah Kota Padang di bawah kepemimpinan Wali Kota Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir memberikan perhatian besar terhadap pelestarian adat dan budaya. Salah satunya melalui Program Unggulan Sinergi Nagari Kota Padang.
“Program ini mengoptimalkan peran Tungku Tigo Sajarangan — Niniak Mamak, Alim Ulama, dan Cadiak Pandai — dalam memperkuat kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Jasman berharap, Festival Adat Budaya Pauh IX Kuranji 2025 dapat menjadi inspirasi bagi Kerapatan Adat Nagari (KAN) di seluruh Kota Padang untuk menggelar kegiatan serupa.
“Tidak bisa dipungkiri, pemahaman anak kemenakan kita terhadap adat mulai tergerus. Karena itu, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk membumikan kembali nilai-nilai adat Minangkabau di tengah masyarakat, khususnya bagi generasi muda,” pungkasnya.(***)