Oplus_0
Padang – Banjir bandang yang melanda Sumatera Barat, terutama Kota Padang, menimbulkan kerusakan parah pada permukiman dan membuat akses masyarakat terhadap makanan, air bersih, dan logistik terhambat. Dalam kondisi darurat ini, Pemerintah Kota Padang mengambil langkah cepat dengan mengalihkan layanan makanan dari dapur SPPG yang biasanya digunakan untuk program MBG (Makan Bergizi) siswa sekolah, menjadi makanan siap saji bagi para pengungsi.
Wali Kota Padang Fadly Amran bersama jajaran Pemko turun langsung meninjau wilayah terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar warga dapat segera dipenuhi. Saat meninjau lokasi banjir bandang di Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kamis (27/11/2025), Fadly menyatakan bahwa sekolah yang diliburkan membuat layanan MBG dapat dialihkan sementara untuk para korban.
“Saya sudah minta dapur SPPG untuk mengalihkan makanan yang tadinya untuk MBG siswa sekolah, dialihkan untuk pengungsi. Karena sekolah sudah diliburkan,” tegas Fadly Amran.
Kepala Dinas Pangan Kota Padang, Alfiadi, membenarkan langkah cepat tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya langsung menindaklanjuti instruksi Wali Kota begitu diterima.
“Memang betul, di hari pertama bencana sampai hari Minggu, MBG langsung didistribusikan untuk korban sesuai arahan Pak Wali Kota,” ujarnya pada Rabu (3/12/2025).
Ia menambahkan, layanan MBG kembali berjalan normal untuk sekolah yang sudah memulai kegiatan belajar sejak Senin (1/12/2025). Namun untuk sekolah yang belum kembali beroperasi, dapur MBG tetap menyalurkan makanan bagi korban banjir di berbagai posko.
Kebijakan ini dinilai adaptif dan memberikan dampak nyata bagi warga terdampak yang kehilangan sumber makanan setelah rumah mereka rusak dan terendam lumpur. Distribusi makanan siap saji dari dapur SPPG membantu meringankan beban para pengungsi yang masih berada di titik-titik evakuasi.
Pemko Padang juga terus melakukan pemantauan dan evaluasi harian terkait pemulihan logistik, air bersih, dan layanan publik. Pemerintah menargetkan kondisi dasar warga dapat lebih stabil dalam beberapa hari ke depan, seiring normalisasi bantuan di wilayah terdampak. (*)