Lintassumbar.id – Karang Taruna Nagari Toboh Gadang Barat kabupaten Padang Pariaman punya cara kreatif mengatasi hura-hura tahun baru masehi. Salah satunya yakni lomba mengejar layang layang putus.
Selain itu mereka juga berencana menggelar festival layang-layang pau-pau, pentas seni dan ditutup dengan tabligh.
Ketua Karang Taruna Togabar Habibi mengatakan, acara ini sekaligus membawa misi khusus melawan sampah.
“Acara utama lomba layang-layang pau-pau adalah sarana untuk mengedukasi masyarakat mengatasi masalah sampah dengan proses recycling. Karena layang-layang pau-pau sendiri adalah jenis layangan yang dibuat dengan menggunakan limbah plastik sebagai bahan utamanya,” ujarnya Selasa (17/12).
Menurut Habibi sampah memang belum menjadi masalah besar di nagarinya. Namun, justru karena itu dari sekarang masyarakat sudah harus mulai disadarkan dengan membudayakan daur ulang sampah pada tingkat paling sederhana.
“Nagari Toboh Gadang juga ingin kami jadikan sebagai nagari layak anak. Setelah berdiskusi dengan sejumlah tokoh kepemudaan dan seniman seperti Ajo Wayoik! dan pak Kamal Guci, rupanya ini punya kaitan erat. Anak-anak perlu diajarkan kembali permainan lama, agar tak terlena dengan gadget yang sudah menjadi kegemaran hingga ke pelosok kampung,” Katanya.
“Layang-layang khususnya layang atau alang-alang pau-pau punya hubungan dengan sejarah dakwah Syech Burhanuddin. Intinya permainan ini dilestarikan untuk menyambung dakwah terkait sikap arif dan bijaksana yang perlu dimiliki setiap muslim. Layang-layang dibuat dengan mempertimbangkan keseimbangan pada tiap tahap pembuatannya. Nilai ini dapat ditanamkan apabila permainan ini dilestarikan,” Kata Kamal Guci, pelukis legendaris asli Piaman.
Sementara Ajo Wayoik mengatakan dirinya sangat antusias dengan ide awal para pemuda Togabar untuk melestarikan layang pau-pau yang pada dasarnya sangat sederhana sehingga dapat dibuat oleh anak-anak.
“Ketika berdiskusi saya sarankan agar mereka juga mengedepankan kampanye melawan sampah. Sebab jamak permainan lama berasal dari bahan-bahan yang sudah terbuang. Moga-moga Togabar dapat jadi percontohan bagi upaya daur ulang sampah dengan terapan yang sebenarnya sudah sangat dekat dengan masyarakat,” Katanya.
Kemudian yang paling menarik adalah mengejar layang layang putus.
“Ini ide aneh tapi juga nenarik. Ketika informasi tentang lomba mengejar layangan putus yang bisa diikuti para penonton ini dihadapan peserta Mubes Sumbar Kreatif beberapa waktu lalu, teman-teman banyak yang tertarik untuk ikut,” Sebut ketua Sumbar Kreatif Yulvialdi Adek.
Ia berharap proses acara dapat berjalan lancar sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat diraih.(Rls)
Komentar