Lintassumbar.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padangpariaman matangkan persiapan siaga penanggulangan bencana banjir dan longsor. Hal ini menyusul adanya Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat nomor 360-975-2019 tentang penetapan status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Sumatera Barat.
“Nanti kita akan fokuskan siaga ke lokasi mana yang memiliki risiko tinggi sebagaimana peta di dokumen Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang baru selesai disusun baru-baru ini,” ungkap Budi Mulya, saat rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi bencana di aula BPBD Padang Pariaman, Selasa, (14/1).
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, KSB, Tagana, PMI, penggiat kebencanaan dan relawan.
Rapat ini membahas kesiapan masing-masing instansi/organisasi baik dari sisi Sumber Daya Manusia, logistik maupun peralatan yang disiapkan serta langkah koordinasi lapangan.
Budi Mulya menambahkan saat ini BPBD Padangpariaman telah membuat posko darurat bencana di Pusdallops BPBD Padang pariaman, di Sungai Sarik.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Padang Pariaman, Erman mengatakan pentingnya siaga dan komunikasi yang intens seluruh instansi terkait, baik TNI, Polri dan lainnya yang dikomandoi oleh BPBD.
“Mari kita berdoa dan berzikir bersama supaya Padangpariaman dijauhi dari bencana alam. Tetapi jika terjadi kita perlu siap siaga,” ungkap Erman, yang juga anggota DPRD Padang Pariaman.
Sementara itu ketua harian Kwarcab Pramuka Padangpariaman, Dwi Warman, mengatakan Pramuka siap dipakai kapan saja untuk membantu BPBD dalam penanggulangan bencana.
“Kita punya semangat dan tenaga, kita siap turun kapan saja. Anggota pramuka juga menghimpun sumbangan di jalan yang disalurkan ke korban bencana yang membutuhkan, seperti Aceh dan Lombok,” ungkap Dwi Warman, yang juga anggota DPRD Padang Pariaman.
Berikut data kesiapan sumber daya dan logistik yang disiapkan guna penanggulangan bencana:
Dari Dinas Sosial, 23 anggota. Terdiri dari anggota Tagana + Karang Taruna kecamatan dan Karang Taruna nagari.
Dari sisi logistik 1 dapur umum untuk komsumsi 300 orang. Tenda 10 unit, motor mobil tenda kompi, beras dan kopi kebutuhan 2 hari. Jika berlanjut, Dinas Sosial bisa meminta 100 ton beras ke Dinas Sosial provinsi.
Dari Dinas Kesehatan, anggota yang disiapkan 125 orang, terdiri dari Satuan Tugas dari 25 Puskesmas. Dari Sisi logistik 25 ambulan beserta obat-obatan.
Dari Dandim, Sudah ada Tim PP-TRC TNI yang siap kapan pun turun lapangan beserta logistik.
Dari Polres Pariaman dan Padang Pariaman yang siap kapan pun turun lapangan beserta logistik.
Dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, logistik yang disiapkan yakni 1 Alat berat .
Dari PMI, anggota yang disiapkan, 20 orang ditambah relawan kecamatan. Dari sisi logistik ambulan dan alat PPGD standar, family kit dan terpal.
Rapat menyetujui masing-masing utusan tidak perlu datang ke posko. Namun jika terjadi bencana, koordinasi dipertajam dengan petugas posko Pusdalops PB-BPBD serta ada 1 nama dan nomor kontak yang dikirimkan oleh masing-masing instansi/organisasi.
Hasil rapat ini kemudian disampaikan ke nagari dan camat yang ditandatangani bupati Padang Pariaman guna meningkatkan kesiapsiagaan. (Al/Fdl)
Komentar