Lintassumbar.id – Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang berencana memberikan insentif kepada masyarakat yang berani merekam dan melaporkan warga yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Walikota (Perwako) nomor 109 tahun 2019 yang dalam salah satu pasalnya menyebutkan adanya pemberian insentif bagi masyarakat yang membantu melaporkan perilaku buang sampah sembarangan kepada DLH.
Masyarakat yang merekam dan melaporkan diberikan insentif sebesar Rp.100.000 untuk setiap laporan yang diberikan. Video yang diberikan si pelapor kepada DLH harus jelas wajah dari orang yang membuang sampah sembarangan, selain itu juga pelapor harus memberikan alamat dari pelaku.
“Di dalam Perwako disebutkan pelapor yang melaporkan warga yang membuang sampah sembarangan dan diserta bukti video diberi insentif,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mairizon.
Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi kepada warga untuk saling mengawasi demi menjaga kebersihan kota. Pelaku yang kedapatan buang sampah sembarangan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Namun kebijakan DLH tersebut dipertanyakan oleh DPRD Padang. Ketua Komisi 3 DPRD Padang, Osman Ayub mempertanyakan pos anggaran untuk pemberian insentif bagi masyarakat yang melaporkan adanya pelanggaran Perda.
Pasalnya menurut politisi Nasdem itu belum ada pembicaraan dengan dewan untuk penganggaran insentif kepada pelapor masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
“Itu kan artinya ketidakmampuan dinas yang bersangkutan dengan menyuruh orang lain, hal-hal yang seperti itu sama saja DLH tidak mempunyai kemampuan untuk memgawasi,” tegasnya.
Ditambahkan Osman Ayub, seharusnya DLH lebih meningkatkan kordinasi dengan perangkat lurah, RT dan RW yang dinilai akan lebih efektif dalm memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan. (Jamal)
Komentar