Lintassumbar.id – Komunitas Ranah Batuah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pariaman tentang pelaksanaan kegiatan Pariaman Bercerita ke-7, Sabtu (15/2).
Penandatangan MoU juga disaksikan langsung oleh Walikota Pariaman, Genius Umar di Hall SMKN 2 Pariaman.
Kepala SMKN 2 Pariaman, Arrahmi mengunggkapkan dirinya sangat mendukung kegiatan ini dan melakukan kerjasama dengan Komunitas Ranah Batuah, karena kegiatan ini menyangkut budaya Pariaman.
“Kebetulan sekolah kita yang ditunjuk Provinsi Sumbar sebagai sekolah bernuansa budaya, sekolah percontohan sebagai perwakilan untuk pelaksanaan mulo dan sekolah implementasi Adat Basandi Sarak-Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK),” ujarnya.
Ia juga menuturkan kegiatan ini sangat bermanfaat, karena sekolah SMK revitalisasi dimana SMKN 2 Pariaman salah satu dari 9 SMK di Provinsi Sumbar yang harus meningkatkan dan mengembangkan budaya literasi dan Pariaman Bercerita ini menjadi bagian dari literasi.
“Ini sangat menarik sekali bagi kami untuk pengembangan SMKN 2 Pariaman dan sejalan dengan program revitalisasi. Nanti temanya pasti berbeda-beda, kalau hari ini tentang sejarah tabuik, mungkin selanjutnya ada lagi yang topik yang akan dibahas. Kedepannya kegiatan ini akan tetap berlanjut dan kami siap untuk memfasilitasinya,” ulasnya.
Direktur utama Komunitas Ranah Batuah, Y. Vujji El Ikhsan mengatakan kerjasama tersebut dilatar belakangi untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan intelektualitas dalam kreativitas apa saja.
“Kami menggagas program Pariaman bercerita yang bertujuan untuk membuka ruang dialog bagi siapa saja dan dimana saja. Dengan menghadirkan berbagai masyarakat dari berbagai narasumber baik itu kaum adat, intelektual, motivator, pemerintah daerah untuk berbagi pengalaman,” ungkapnya.
“Pariaman Bercerita merupakan wadah bagi seluruh lapisan masyarakat Pariaman pada khusunya untuk bercerita tentang apa saja yang berhubungan dengan sosial, seni dan budaya serta keinginan bersama yang perlu diwujudkan maupun diusulkan secara gotong royong,” tutupnya. (rika)