Lintassumbar.id – Tenaga medis hingga Cleaning Service di RSUD Sawahlunto, Sumatera Barat harus menjalani karantina karena diduga melakukan kontak erat dengan salah satu pasien suspect Covid-19.
Walikota Sawahlunto, Deri Asta mengatakan, ada 10 orang yang dikirim ke tempat karantina. Mereka terdiri dari dokter, perawat hingga petugas kebersihan yang sedang bertugas saat menangani pasien.
“Iya, ada 10 orang. Kita kirim ke tempat karantina di Badan Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) milik ESDM yang ada di Sawahlunto,” kata Deri Asta saat dikonfirmasi Rabu (15/4).
Menurut Walikota, langkah karantina dilakukan untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
Ia menyebutkan, tenaga medis dan petugas rumah sakit itu sempat kontak dengan seorang pasien yang menunjukkan gejalah mirip Covid-19. Dalam rapid test yang dilakukan pada Selasa (14/4/2020), sang pasien asal Padang Sibusuk, Kabupaten Sijunjung tersebut juga menunjukkan indikasi positif Covid-19.
Pasien yang menunjukkan gejala seperti Covid-19 saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Ahmad Mukhtar (RSAM) Bukittinggi yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumatera Barat.
Deri mengatakan, masa karantina terhadap tenaga medis dan karyawan RSUD Sawahlunto itu akan sangat tergantung dengan hasil uji Swab terhadap pasien. Jika negatif, maka tenaga medis dan karyawan RSUD yang dikarantina bisa segera dipulangkan.(Jamal)