Lintassumbar.id – Berbeda dengan daerah lain yang mengalami lonjakan kasus kehamilan di masa Pandemi virus corona disease (Covid-19), Kota Padang justru tidak terdapat angka lonjakan kehamilan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani mengatakan jumlah ibu hamil di Kota Padang dalam setahun sebanyak 18 ribu orang dan dalam 3 bulan sejak pandemi terjadi tidak ditemukan lonjakan ibu hamil.
“Untuk data sampai bulan ini tidak ada lonjakan ibu hamil untuk 3 bulan ini karena akseptor KB kita yang banyak itu adalah KB jenis jangka panjang, kita sudah memakai IUD atau sudah memakai implan,” ujar Feri Mulyani Rabu (1/7).
Dengan menggunakan KB jangka panjang seperti IUD yang bisa digunakan 10 tahun dan implan yang masa pemakaiannya hingga 4 tahun itu dapat menghambat kehamilan yang tidak direncanakan karena kebijakan WFH dari pemerintah.
“Kalau misalnya dia memakai KB tiap bulan harus disuntik sekali 3 bulan, barangkali akan berpengaruh ketika dia tidak keluar rumah,” terang Feri Mulyani.
Sementara itu untuk memantau kesehatan ibu hamil di masa pandemi Covid-19 dan tatanan kehidupan normal baru, Puskesmas Andalas membuat aplikasi ayo chatting untuk mengetahui tumbuh kembang bayi dan perkembangan ibu hamil.
“Tidak perlu kontak dengan petugas kesehatan, cukup mendownload aplikasi tadi melalui playstore kemudian sudah bisa berkomunikasi dengan petugas kesehatan,” tutup Feri Mulyani.(Jamal)
Komentar