Lintassumbar.id – Menyikapi tingginya peningkatan kasus positif corona virus disease 2019 (Covid-19), Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menginstruksikan jajaranya untuk memperketat pengawasan di daerah perbatasan terutama dengan Provinsi Riau.
“Kita tentu tak ingin terjadi transmisi di Sumbar. Karenanya, meski PSBB tak ada lagi, saya kembali minta OPD terkait untuk memperketat pengawasan arus masuk pendatang didaerah perbatasan, terutama dengan Provinsi Riau,” ungkap Irwan melalui pesan di Whatsapp grup.
Irwan mengatakan, dirinya mendapatkan informasi pada Rabu, (26/8) lalu tercatat 141 kasus positif Covid-19 di Kota Pekanbaru. Sebagai provinsi yang bertetangga dengan Sumbar, mobilisasi orang yang keluar masuk antar dua daerah memang tergolong tinggi dan jika dibiarkan akan berimbas pada penularan di Sumbar.
“Sama-sama diketahui, saat ini konfirmasi positif di Sumbar kebanyakan berasal dari luar atau importad case. Untuk itu, perlu diperketat lagi pengawasan terhadap pendatang dari luar Sumbar, terutama zona merah,” kata Irwan.
Selain dengan Riau, Irwan juga menekankan pengawasan terhadap pendatang yang datang ke Sumbar melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Penumpang yang datang dari zona merah, terutama yang datang dari ibukota Jakarta diwajibkan melakukan tes swab gratis di bandara yang telah disediakan oleh Pemprov Sumbar dan sebelum hasil tes swab keluar, pendatang diminta mengisolasi diri.
“Semua daerah di Jakarta sudah zona merah. Kedatangan melalui BIM sebagian besar dari ibukota. Saya minta semua pendatang wajib melakukan Swab test begitu mendarat. Ingatkan mereka untuk isolasi dahulu sampai hasil negatifnya keluar,” tegas Irwan.
Irwan kembali menekankan kepada pendatang maupun masyarakat Sumbar yang mengalami gejala awal Covid-19 melakukan swab tes untuk mengetahui apakah mereka terpapar atau tidak, selain itu kata Irwan jika tes swab sangat aman dan tidak menyakitkan.
“Tak usah takut melakukan Swab test. Aman dan tidak menyakitkan. Prosesnya juga mudah, cepat dan juga gratis alias tak berbiaya,” jelas Irwan.
Sementara itu, terkait dengan banyaknya kasus positif di Lingkup Pemprov Sumbar. mantan anggota DPR RI tiga periode ini meminta kepala OPD untuk kembali merencanakan work from home (WFH) secara selektif di lingkungan masing-masing.
“Perkantoran telah menjadi lokasi baru penyebaran Covid-19. ASN telah banyak yang positif. Sebab itu, wacana WFH musti direncanakan. Kepala OPD mengatur teknisnya,” ujarnya.
Irwan berharap seluruh elemen masyarakat untuk tetap mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan guna mencegah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sumbar.
Berdasatkan data dari Labor Fakultas Kedokteran Unand dan Labor Veterinier Baso Agam, dari 3.628 sample ditemukan 27 orang terkonfirmasi positif dengan rincian 20 orang di Kota Padang, 3 orang di Kabupaten Agam, 1 Orang di Kota Bukittinggi serta 1 orang lainnya dari Kabupaten Padang Pariaman.(Jamal)