Lintassumbar.id – Basyafa akan ditunda sementara sampai tahun berikutnya. Demikian kesimpulan hasil rapat ýang dipimpin Pejabat Sementara Bupati, Adib Alfikri dengan Ketua MUI, Kementerian Agama serta OPD dan unsur terkait di ruang rapat Setdakab di Parit Malintang, Rabu, 30/9.
Kesimpulan diambil setelah sebagian besar peserta rapat menyatakan persetujuan atas saran untuk menunda Basyafa sampai tahun berikutnya, dikarenakan trend kasus terpapar virus Covid-19 menunjukkan peningkatan secara signifikan.
“Kita khawatir, Basyafa menjadi sebuah momen atau cluster baru penularan virus karena peserta atau jemaah yang banyak. Kita bisa lihat contoh bahwa pembatalan Haji dan umrah di tanah suci Mekkah merupakan kebijakan Pemerintah yang luar biasa. Pandemi ini kurang lebih sudah berlangsung selama 8 bulan. Padang Pariaman sudah di zone oranye yang berarti setiap aktivitas sangat dibatasi. Tugas utama kami sebagai pemerintah adalah bagaimana kami mengayomi masyarakat supaya covid tidak merajalela dan memakan korban lagi. Untuk itu, kami berharap agar Basyafa tahun ini ditunda,” jelas Pjs Bupati yang juga kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Sumbar tersebut.
Lebih jauh Adib mengungkapkan kecemasan terhadap peserta atau jemaah Basyafa yang biasanya berusia lanjut.
“Saya dengar biasanya jemaah lebih dari 10 ribu orang dari berbagai wilayah. Ini jumlah yang luar biasa. Rata-rata mereka berusia dia atas 60 tahun. Kalau tidak pandai-pandai nanti dampaknya luar biasa, lebih banyak mudharat dari manfaat. Perlu kami tekankan ini murni untuk kemaslahatan bukan karena tendensi lain,” tegas Adib.
Hadir pada kesempatan tersebut ketua MUI Padang Pariaman, Syofyan M.Tuanku Bandaro yang menyarankan bupati untuk bersama dengan Tungku Tigo Sajarangan duduk bersama menimbang manfaat dan mudharat apabila Basyafa ditunda atau tetap dilaksanakan.
“Hasil tawakal adalah setelah ikhtiar. Mari kita pertimbangkan mana lebih besar manfaat atau mudharat. Karena acara ini sudah beratus tahun dilaksanakan mari libatkan ninik mamak dan alim ulama dalam mengambil keputusan. Hendaknya para mamak yang meneruskan pesan ini ke bawah,” saran buya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman, Yutiardi juga memberikan info terkait jumlah terpapar yang sudah mencapai 268 orang, 10 orang meninggal, 3 orang diantaranya meninggal bersamaan pada hari Rabu kemaren.
Setelah rapat bupati langsung menuju Ulakan untuk bertemu dengan Tuanku Khalifah Heri Firmansyah yang juga menyetujui ditundanya pelaksanaan Basyafa. (Humas)
Komentar