Lintassumbar.co.id – Sumatera Barat masih menghadapi ancaman Covid 19, namun Pemprov Sumbar masih ngotot menggelar event Tour De Singkarak (TDS) 2021 pada Oktober mendatang.
“Tolong jawab dengan uang rakyat Rp 7 miliar, berapa timbal baliknya ke masyarakat Sumbar,” ujar punggawa Whatsapp group Kawal Covid-19 Sumbar Yul Akhiari Sastra, Jumat 20/8-2021 di Padang.
Yul mengatakan untuk teriak menerapkan Prokes ketat itu mudah tapi apakah implementasinya di lapangan sudah sesuai ekspetasi. Ia tidak habis pikir mengapa Pemprov Sumbar begitu ngotot mengadakan event ini.
“Bahkan Satpol PP pun yang sering turun ke lapangan untuk pengawasanan penerapan Prokes covid-19 juga saya rasa akan kewalahan mengamankan kerumunan tersebut, jadi tidak ada jaminan event tersebut akan terkendali penerapan prokesnya,” tambah yul.
“Saya pastikan tetap gelar TDS ada kerumunan panitia yang bertanggungjawab saya laporkan ke polisi,” tegas Yul.
Sementara itu penyintas Covid-19 Farhaan Abdullah tegas meminta event TDS 2021 ditunda.
Farhan sang Swabber 6.000 ini menghimbau Pemprov Sumbar agar menunda TDS karena akan menimbulkan kerumunan khususnya kerumunan di masyarakat yang menonton TDS tersebut.
“Mudah-mudahan suara relawan covid seperti saya ini didengar pemerintah daerah karena ini menyangkut keselamatan nyawa rakyat,” ujarnya.
Farhan menambahkan tidak ada yang bisa menjamin apakah saat diadakan TDS nanti di bulan Oktober ini Covid-19 akan melandai. Apalagi bisa dibayangkan nanti bagaimana sepanjang jalan rute TDS akan ramai masyarakat berkerumun menonton timbul kerumunan dan itu sesuatu yg tidak bagus dalam penanganan Covid-19.
Lebih lanjut mengenai anggaran 7 miliyar yang sudah di pagu untuk event TDS ini, Farhan menyerahkan ke Pemprov mau dialihkan kemana.
“Jika seandainya Pemprov menyetujui event TDS ini ditunda atau ditinjau lagi alangkah baiknya anggaran ini dialihkan untuk penanganan covid-19 namun yang pasti keselamatan nyawa masyarakat adalah hukum tertinggi saat ini,” ujar Farhan.
Sementara TDS 2021 masih terus dilaksanakan, pihak Dinas Pariwisata Sumbar telah menetapkan lima daerah dilewati TDS. Dan jadwal pelaksanaannya Oktober mendatang.
“Banyak yang bisa dilakukan jika TDS ini dibatalkan, anggaran Rp 7 Miliar bisa dialihakan lewat mekanisme refocusing untuk penguatan percepatan penangan covid-19,” ujar penggiat wisata Sumbar Elvis.
Banyak manfaat dari dialihkan anggaran TDS itu bisa membantu bangkit kembali usaha travel dan pengelola spot wisata di Sumbar yang sejak pandemi sudah kolaps.
“TDS iven intermasional. apa bisa turis masuk. saat pandemi artinya target turis di iven TDS saat ini tak akan tercapai,” ujar Elvis. (Jamal)