Lintassumbar.co.id – Dr. Fahmi Idris, SE., M.H mantan Menteri Kabinet Reformasi Pembangunan dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, kini resmi bergelar Profesor, setelah dilantik dan dikukuhkan dalam rapat senat terbuka civitas akademika Universitas Negeri Padang, Sabtu (9/4) di auditorium UNP, Air Tawar Padang.
Sebelum dilantik dan dikukuhkan, Fahmi Idris terlebih dahulu menyampaikan orasi Ilmiahnya yang berjudul “Penguatan Humanistic Management Model Dalam Organisasi Bisnis”, dengan Sub Tema “Meraih Kesuksesan Dengan Memanusiakan Manusia” dalam rapat Senat Terbuka Civitas Akademika Universitas Negeri Padang.
Rapat tersebut dibuka ketua senat akademik UNP, Prof. Dr. Sufyarma M.MPd, dan dihadiri Rektor UNP Prof. Dr. Ganefri, para pembantu rektor, guru besar, dekan, Mahasiswa pasca sarjana UNP serta para pejabat tingkat nasional, provinsi, juga bupati walikota se-Sumbar.
Menteri koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartato yang hadir saat itu, menyampaikan testimony-nya tentang harapan dan amanah masyarakat dan civitas akademika UNP kepada Prof. Dr. Fahmi Idris.
“Sebagai Dewan Penyantun UNP, Bapak Fahmi Idris hendaknya bisa lebih mendharmabhaktikan diri demi kemajuan UNP dan masyarakat Sumatera Barat umumnya.
Dibeberkan Airlangga, bahwa Fahmi Idris adalah teman ayahnya.
“Pak Fahmi merupakan portofolio dari ayah Saya –Hartarto Sastrosoenarto yang pernah menjabat Menteri Perindustrian di zaman orde baru. Sedangkan Saya adalah portofolio dari Pak Fahmi Idris, yang kini menggantikan beliau menjadi menteri,” ujar Airlangga, Putra Hartarto Sastrosoenarto, Menteri Perindustrian di masa Presiden Suharto.
Turut diulas Menko Airlangga tentang motto UNP, yakni Alam Takambang Jadi Guru.
“Filosofinya, Kita harus dinamis dan bisa mengembangkan diri dimana pun berada,’ ujar Airlangga Hartato, yang kini tengah digadang-gadang ikut ‘yapres’ dalam suksesi kepemimipinanp Indonesia tahun 2024 depan.
Sementara itu melalui vidcon, Wakil Presiden RI dua periode, Muhammad Jusuf Kalla dalam testimony-nya mengingatkan bahwa sumber daya alam akan habis bila terus dikelola dan digerus, namun sumber daya manusia akan lebih maju dan berkembang bila dikelola dan diasah dengan baik.
Turut menyampaikan testimony, masing-masing Menparekraf Sandiaga Uno, Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wagub DKI Ahmad Riza Patria, Bupati Pasaman H. Benny Utama, dan beberapa pejabat lainnya.
Fahmi Idris (lahir 20 September 1943), adalah seorang pengusaha dan politikus asal Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Reformasi Pembangunan. Serta Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Bersatu.
Fahmi juga pernah terpilih menjadi anggota DPR-GR mewakili kalangan mahasiswa, serta ketua Fraksi Golkar di MPR-RI.
Mulai Februari 2017, Fahmi Idris menjadi Dewan Penasehat Ormas dan LBH Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara), di mana yang menjadi Ketua Umumnya adalah Fahira Fahmi Idris.
Fahmi Idris sudah banyak ‘melahirkan’ buku-buku, yang mengupas tentang persoalan Ekonomi, Politik, Sosial, serta kepemimpinan.
Keluarga besar Fahmi Idris turut hadir di auditorium UNP, termasuk Istri, anak, manantu serta cucunya. (Fajar)