Lintassumbar.co.id – Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin menyaksikan secara langsung Festival Pacu Jalur Tradisional 2022 yang digelar di Tepian Narosa Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, Kamis (25/8/2022).
Kedatangannya disambut oleh Sekda Kabupaten Kuantan Singingi, Budi Sambudi didampingi Ketua DPRD, Adam beserta Forkopimda dan Kepala OPD.
Pacu Jalur merupakan sebuah perlombaan mendayung di sungai dengan menggunakan sebuah perahu panjang yang terbuat dari kayu pohon. Panjang perahu ini bisa mencapai 25 hingga 40 meter dan lebar bagian tengah kir-kira 1,3 m s/d 1,5 m, dalam bahasa penduduk setempat, kata jalur berarti perahu.
Setiap tahunnya, di bulan Agustus diadakan Festival Pacu Jalur sebagai sebuah acara budaya masyarakat tradisional Kabupaten Kuantan Singingi, Riau dan juga dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pacu Jalur merupakan sejenis lomba dayung tradisional khas daerah Kuantan Singingi (Kuansing) yang hingga sekarang masih ada dan berkembang di Provinsi Riau. Bahkan, Pacu Jalur tradisional Kuantan Singingi ini dinobatkan sebagai pariwisata terpopuler di Indonesia di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API).
Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin mengapresiasi terselenggaranya iven Pacu Jalur yang menjadi ikon Kabupaten Kuansing Provinsi Riau ini.
“Kegiatan tahunan ini ditunggu oleh masyarakat Kuansing. Bahkan ada kebiasaan warga Kuansing tak wajib pulang kampung saat Lebaran, namun diwajibkan pulang saat iven pacu jalur,” ujarnya.
Pertandingan pacu jalur ini diikuti oleh berbagai daerah di Indonesia. Bahkan sebelum Covid-19 melanda, negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina juga turut memeriahkan iven yang menjadi ikon wisata Kuantan Singingi ini.
Sama halnya seperti Hoyak Tabuik Piaman, Mardison mengaku Pacu Jalur ini merupakan iven tahunan yang menjadi magnet bagi para wisatawan, diperkirakan ratusan ribu masyarakat tumpah ruah untuk menyaksikan iven yang sebelumnya dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ektaf, Sandiaga Uno ini.
“Ini budaya yang harus dijaga dan lestarikan bersama. Jangan sampai, budaya yang menjadi ikon Provinsi Riau ini luntur,” tegasnya.
“Masyarakat Provinsi Riau khususnya Kuansing harus bangga akan budaya dan tradisi yang telah turun temurun dilaksanakan di daerahnya ini, karena selain untuk pelestarian budaya juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” tukasnya mengakhiri. (erwin)
Komentar