Oleh: DR. Roberia, SH, MH – Penjabat Walikota Pariaman
Pagi tadi saya keliling kota Pariaman sembari mencari lokasi “nge-cas energi” (sarapan pagi). Di jalan saya dipertemukan Allah dengan seorang Bapak-bapak pedagang bakso keliling. Saya tertarik untuk mengobrol dengannya. Cukup lama kami ngobrol.
Bapak itu bercerita setiap hari ia bangun subuh. Kemudian berangkat ke pasar dan di pasar selama 2 jam membeli beragam bahan baku dagangan untuk kebutuhan usahanya. Jam 07.30 WIB sudah kembali ke rumah untuk langsung bekerja meramu, memasak, menyajikan dagangannya. Ia bekerja dengan sungguh-sungguh.
Selanjutnya ia berkeliling menjajakan dagangannya sampai waktu maghrib tiba. Ia melakukan pekerjaan itu dengan ikhlas. Esoknya beliau lakukan begitu lagi, bekerja lagi dengan keras dan sungguh-sungguh. Esok lusa begitu lagi. Rutinitas seperti ini ia lakukan setiap hari tanpa libur. Bahkan pekerjaan ini sudah dilakoninya selama 31 tahun. Ia tak mengeluh. Ia tampak menikmati dan mensyukuri pekerjaannya. Terjual atau tidak dagangannya ia tak peduli, ia tetap bersyukur.
Semoga kita bisa memetik hikmah dari cerita ini. Kita yang sebagai pemimpin, pekerja atau pegawai dengan penghasilan tetap setiap bulan yang sudah ditentukan dan tidak semua orang dapat kesempatan seperti kita. Maka marilah kita selalu senantiasa bersyukur atas apa yang kita peroleh hari ini. Jalani setiap pekerjaan dengan penuh keikhlasan. Apapun pekerjaan kita lakukan dengan baik dan penuh tanggungjawab. Sehingga bernilai ibadah di sisi Allah. Yakin kita bisa berubah. (*)