Padang – Pertamina Patra Niaga Sumatera Barat (Sumbar) hingga saat ini masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai pengaktifan kembali pengecer sebagai sub pangkalan untuk menjual LPG tiga kilogram. Hal ini disampaikan oleh Sales Area Manager (SAM) Pertamina Patra Niaga Sumbar, Narotama, yang mengungkapkan bahwa situasi di wilayah Sumbar saat ini terbilang kondusif meski sempat ada kegaduhan terkait pelarangan penjualan LPG tiga kilogram di tingkat pengecer yang kemudian diralat oleh pemerintah.
Narotama menambahkan bahwa pihaknya saat ini tengah menunggu arahan lebih lanjut dari kementerian terkait mengenai regulasi yang mengatur soal pengecer LPG.
“Kami masih menunggu arahan dari regulator terkait, tentunya dari Kementerian ESDM. Jika regulasi sudah jelas, kami akan segera mengambil tindakan dan mengevaluasi pengecer untuk bisa diangkat menjadi sub pangkalan,” ujarnya.
Terkait stok LPG, Narotama memastikan bahwa di Sumbar, kondisi pasokan cukup terjaga. Di wilayah ini terdapat 5.364 pangkalan dengan kuota distribusi antara 660 hingga 2.800 tabung per bulan, tergantung pada keramaian di setiap wilayah. Dengan stok yang cukup, Narotama menghimbau masyarakat untuk tidak panik membeli LPG tiga kilogram dalam jumlah berlebihan, terutama menjelang bulan Ramadan.
“Masyarakat diharapkan tidak panic buying dengan membeli LPG tiga kilogram secara berlebihan. Stok gas di Sumbar masih cukup sampai menjelang bulan Ramadan,” jelas Narotama.
Sebagai penutup, ia menegaskan bahwa Pertamina Patra Niaga Sumbar berkomitmen untuk menjaga kelancaran distribusi LPG tiga kilogram agar masyarakat tidak kekurangan pasokan.(***)