Padang – Ribuan suporter Semen Padang FC yang tergabung dalam kelompok Spartack, The Kmers, dan UWS tumpah ruah di Stadion Haji Agus Salim, Padang, dalam gelaran nonton bareng laga krusial antara Semen Padang FC melawan Arema Malang, Sabtu malam (23/5). Meskipun pertandingan berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, semangat dan dukungan penuh para suporter tak terbendung dari tanah Minang.
Suasana awal pertandingan berlangsung tegang. Suporter tampak diam, larut dalam ketegangan menyaksikan perjuangan tim kebanggaan mereka, Kabau Sirah, yang sedang berjibaku di lapangan demi mempertahankan posisi di kasta tertinggi sepak bola nasional, Liga 1.
Ketegangan pecah pada menit ke-72 ketika Felipe Chaby, gelandang asal Portugal yang menjadi andalan di lini tengah, berhasil memecah kebuntuan dan menjebol gawang Arema. Gol ini disambut sorak sorai dan pelukan haru di tribun penonton Stadion Agus Salim.
Kemenangan kemudian dipastikan melalui gol kedua yang dicetak oleh Muhammad Ridwan pada menit ke-94, tepat menjelang peluit akhir dibunyikan. Skor 2-0 menjadi akhir manis perjuangan Semen Padang FC dalam laga penentuan tersebut.
Dengan tambahan tiga poin dari kemenangan tandang ini, Semen Padang mengakhiri kompetisi dengan total 36 poin dan menempati peringkat ke-13 klasemen akhir Liga 1 musim 2024/2025. Hasil ini memastikan Kabau Sirah tetap bertahan di Liga 1, menghindari jurang degradasi.
Kegembiraan bercampur haru terpancar dari wajah-wajah suporter yang hadir. Banyak yang menangis, berpelukan, bahkan bersujud syukur atas hasil luar biasa yang dicapai tim.
Nanda, salah satu suporter yang hadir dalam nonton bareng, menyampaikan rasa bangganya:
“Menegangkan pastinya, Bang. Bangga juga akhirnya bisa bertahan di Liga 1. Terima kasih sebanyak-banyaknya karena sudah berjuang dengan hati dan kerja keras di lapangan. Harapannya musim depan lebih baik lagi dari musim sekarang.”
Ikhsan, Ketua The Kmers, juga mengungkapkan perasaannya:
“Luar biasa deg-degannya, rasanya mau copot jantung ini. Gol pertama belum menjamin apa-apa tadi, karena Arema nyerang terus. Tapi Alhamdulillah semua doa insan sepak bola di Sumatra Barat terkabul. Hanya Semen Padang FC satu-satunya wakil Sumatra di Liga 1, dan kita berhasil bertahan.”
Kemenangan ini tak hanya berarti kelangsungan Semen Padang FC di kompetisi elit Indonesia, tetapi juga menjadi kebanggaan dan semangat baru bagi masyarakat Minangkabau yang menjadikan tim ini sebagai simbol harga diri daerah.
Musim 2024/2025 ditutup dengan harapan baru Semen Padang FC bisa bangkit dan menatap musim depan dengan lebih percaya diri, sambil terus mendapat dukungan penuh dari seluruh ranah Minang.(***)