Daerah

Polemik Musorprovlub KONI Sumbar, Tommy Irawan Sandra Laporkan Dugaan Pelanggaran ke BAKI

Jakarta – Polemik pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat yang digelar pada 29 September 2025 terus bergulir.
Salah satu calon Ketua Umum, Tommy Irawan Sandra, resmi melaporkan dugaan pelanggaran dalam proses Musorprovlub tersebut ke Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI) pada Senin (6/10/2025).

Laporan ini merupakan tindak lanjut dari pengaduan sebelumnya yang telah disampaikan langsung kepada Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, di Jakarta.

Tommy, yang juga menjabat sebagai Ketua KONI Kabupaten Pasaman, hadir bersama tim hukumnya untuk menyerahkan berkas gugatan serta bukti dugaan pelanggaran administratif dan prosedural yang terjadi sejak tahapan penjaringan calon hingga pelaksanaan musyawarah.

“Kami melapor karena BAKI merupakan lembaga arbitrase resmi yang menangani sengketa olahraga di Indonesia. Sebelumnya kami juga sudah melapor ke Ketua Umum KONI Pusat,” ujar Tommy Irawan Sandra usai menyerahkan laporan di Jakarta.

Ia menegaskan, langkah hukum ini merupakan bentuk komitmen untuk menjaga marwah organisasi olahraga agar tetap menjunjung tinggi asas demokrasi dan keadilan.

“Kami menghormati kedua lembaga ini, baik KONI Pusat maupun BAKI. Kami hanya berharap keputusan yang nanti keluar bisa sejalan dan adil, karena pelanggaran yang kami laporkan sama dan terjadi pada proses yang sama,” tambahnya.

Tommy menuturkan, dirinya merupakan kandidat resmi yang telah memperoleh Surat Keputusan (SK) sebagai calon Ketua Umum KONI Sumbar melalui prosedur pencalonan yang sah. Namun, dalam pelaksanaan Musorprovlub, haknya disebut tidak diakomodir secara adil oleh Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP).

Menurutnya, berdasarkan dukungan awal, ia seharusnya telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai calon sah bahkan berpotensi menang secara aklamasi. Namun, TPP justru meniadakan dukungan dari beberapa KONI kabupaten/kota tanpa alasan jelas.

“Kami hanya menuntut agar aturan dijalankan sebagaimana mestinya. Jangan sampai proses demokrasi olahraga di Sumatera Barat dicederai oleh kepentingan tertentu,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari KONI Sumatera Barat maupun TPP Musorprovlub terkait laporan yang dilayangkan Tommy ke BAKI.(***)