Padang – Banjir bandang yang melanda Kota Padang pada Jumat pekan lalu tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga menimbulkan trauma pada anak-anak yang berada di lokasi bencana. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Pemerintah Kota Padang langsung menurunkan Tim Trauma Healing ke berbagai titik pengungsian.
Tim mulai bergerak sejak Sabtu (29/11/2025), hanya sehari setelah banjir bandang menerjang sejumlah wilayah. “Kita langsung turunkan Tim Trauma Healing sejak Sabtu lalu,” kata Plt Kepala DP3AP2KB Padang, Imelda Novalin, Selasa (2/12/2025).
Pada hari pertama, tim mendatangi Posko Pengungsian SD 02 Cupak Tangah, Kecamatan Koto Tangah. Belasan anak diajak bermain, mendapatkan edukasi, dan mengikuti berbagai aktivitas pemulihan psikologis. Selain itu, tim juga membawa donasi berupa makanan kecil, susu, pampers, hingga pakaian dalam untuk anak-anak.
Setelah dari Cupak Tangah, Tim Trauma Healing melanjutkan kegiatan ke Posko Pengungsian Masjid Darussalam, Kelurahan Lubuk Minturun, Koto Tangah.
Keesokan harinya, Minggu (30/11/2025), tim bergerak ke Posko Pengungsian SMP 29 Dadok Tunggul Hitam. Pada Senin (1/12/2025), kegiatan dilakukan bagi siswa SD 49 Batang Kabung yang sekolahnya ikut terdampak banjir bandang. Proses belajar kemudian dipindahkan sementara ke SD 47 Koto Pulai.
Terakhir, pada Selasa (2/12/2025), tim menyambangi anak-anak di SD 15 Padang Sarai.
“Kita memberikan arahan agar anak tidak larut dalam trauma akibat bencana. Kita ajak bermain, bercerita, dan berinteraksi dengan teman-teman lain supaya mereka perlahan pulih, kembali percaya diri, dan tetap waspada,” jelas Imelda.
Menurutnya, Trauma Healing tidak hanya membantu mengembalikan rasa percaya diri anak, tetapi juga mengurangi kesedihan serta meringankan beban fisik dan mental setelah mengalami bencana. Pemerintah Kota Padang memastikan pendampingan psikologis ini terus dilakukan hingga kondisi anak-anak dinilai stabil.(*)












