Padang—Kota Padang kembali dicatatkan namanya dalam sejarah perkembangan teater tanah air. Tak kurang dari 500 orang penggerak teater kampus dari 20 perguruan tinggi se Indonesia hadir di kota bingkuang sejak kemarin.
Mereka yang terdiri dari pengurus organisasi teater kampus, para sutradara, aktor, pemusik, penulis naskah dan kru artistik ini akan terlibat dalam kegiatan Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman) ke 16 . Kegiatan yang berlangsung hingga 12 Agustus mendatang ini akan beragendakan pertunjukan teater, seminar dan workshop teater.
Dalam kata sambutannya pada pembukaan yang berlangsung Jum’at (4/8) malam ketua panitia Gustin mengatakan, bahwa Temu Teman kali ini bertujuan untuk menyatukan semangat para penggiat teater kampus se Indonesia“.
Semangat tersebut diharapkan dapat terwujudkan dalam pertunjukan yang membawakan isu dari daerah masing-masing,” katanya.
Acara Temu Teman lanjut Gustin tidak lepas dari visi dan misinya untuk tetap menjalin hubungan kekeluargaan antar mahasiswa penggiat seni se nusantara.
“Jadi untuk kawan-kawan yang datang dari berbagai pelosok nusantara dengan berbagai keresahan diharapkan bisa membawa dampak positif dan perubahan untuk daerahnya masing-masing tentang isu yang dibawakan,” katanya.
Lebih lanjut, ketika ditemui usai pembukaan, Gustin memaparkan bahwa tema Temu Teman kali ini adalah Matrilini.
“Budaya matrilini adalah budaya kekerabatan khasnya Minangkabau. Kami mencoba untuk mengangkat tema ini agar kawan-kawan para penggerak teater se Nusantara lebih mengerti tentang bagaimana budaya matrilini tersebut. Hal ini juga nantinya akan tergambar pada pertunjukan randai yang menjadi salah satu agenda dalam kegiatan ini,” sebutnya.
Dengan tema seperti ini, diharapkan para peserta yang datang dari berbagai provinsi dan sekaligus merepresentasi berbagai suku bangsa juga turut membawa konten kebudayaan yang khas dari daerah masing-masing. Dengan begitu, kekuatan budaya nusantara yang kaya dengan keberagamannya akan tertunjukkan dengan maksimal di panggung teater Temu Teman.
Untuk lokasi 18 pertunjukan yang akan dihadirkan, menurut Gustin akan berpusat di komplek kampus Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP.
“Setiap pertunjukan akan terbuka untuk umum. Jadi kepada masyarakat yang akan menyaksikan silahkan datang. Pertunjukan akan digelar siang dan malam. Selain panggung pertunjukan utama, juga akan digelar berbagai pertunjukan apresiasi seperti pentas musik, puisi dan lain sebagainya. Jadi, insyaallah tidak akan ada waktu lowong. Jadwal cukup padat, sehingga masyarakat yang datang, dipastikan dapat menyaksikan peristiwa kesenian yang nyaris tanpa jeda,” katanya.
Selain Unit Kegiatan Seni (UKKES) UNP, kegiatan ini juga disokong penuh oleh berbagai komunitas teater kampus lain di Sumatera Barat, seperti Rumah Teduh dari Unand. Abril, salah seorang panitia lainnya mengatakan, Temu Teman adalah kegiatan yang punya peran penting dalam pergerakan teater mahasiswa di Indonesia.
“Alhamdulillah antusias kawan-kawan teater kampus sampai saat ini masih sangat baik terhadap kegiatan ini. Tamu yang terdaftar di panitia ada sekitar 250 orang. Tapi seperti penyelenggaraan yang sudah-sudah, jumlah mereka yang datang mencapai 2 kali lipat dari yang terdaftar di meja panitia,” sebutnya.
Selain pertunjukan panitia juga akan menggelar seminar dengan pemateri Puji Astuti. dan Musha dahrizal katik rajo mangkuto (mak katik). Juga turut digelar workshop keaktoran dengan pemateri
Benny sumarna dari Teater Rumah Teduh, workshop dramaturgi dengan pemateri Pandu birowo dan workshop Randai (teater tradisi) dengan pemateri Desny Yanti, Muhammad Faisal dan Florenti Masteria- (M. Fadhli)
Komentar