Jakarta – Kabupaten Padang Pariaman untuk kedua kalinya secara berturut turut kembali menerima penghargaan bergengsi dari Kemendagri yaitu Innovative Government Award (IGA) tahun 2019. Penghargaan IGA tersebut langsung diterima Bupati Ali Mukhni dari Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo tadi malam (7/10) bertempat di Ballroom Hotel Borobudur Jakarta.
Bupati Ali Mukhni didampingi Kepala Bapelitbangda, Kepala Disdukcapil, Kepala DPMPTP, Kepala DPPKB, Kepala DPKP, Kepala Dinkes, Kepala BPBD dan Ketua TP-PKK mengucap syukur dan berterima kasih kepada semua ASN Pemkab Padang Pariaman yang telah bekerjasama mewujudkan berbagai inovasi di masing-masing OPD-nya.
“Penghargaan ini adalah buah kerja keras seluruh ASN Pemkab Padang Pariaman. Terima kasih atas semua karya dan kerja kerasnya. Penghargaan ini untuk mereka,” kata Ali Mukhni merendah.
Inovasi di Padang Pariaman sudah menjadi keharusan bagi OPD dalam mempermudah pelayanan publik sehingga dalam setiap kesempatan Bupati Ali Mukhni selalu menghimbau OPD untuk berinovasi dalam melayani masyarakat. Bahkan, Bupati Ali Mukhni telah mengaungkan moto “Tiada Hari Tanpa Inovasi” guna memotivasi ASN nya untuk giat berinovasi.
“Kedepan terus ditingkatkan dan dilakukan evaluasi terus terhadap inovasi yang dilahirkan sehingga capaian prestasi Padang Pariaman bisa ditingkatkan untuk tahun mendatang,” harap bupati enerjik tersebut.
Padang Pariaman menjadi Kabupaten dengan indeks inovasi daerah tertinggi kedua di luar Pulau Jawa setelah Kabupaten Agam, dengan total 130 inovasi yang telah dilakukan, terbagi kepada 3 kelompok kategori inovasi. Yaitu tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan inovasi bentuk lainnya.
Tahun 2018 lalu, jumlah inovasi Padang Pariaman yang diajukan hanya 75. Tahun 2019 bertambah 55 lagi yang berasal dari BPBD, DinsosP3A, Disdukcapil, DPMPTP, Dinas Pertanian, Diskominfo, Dinkes, Dinas Pengendalian Penduduk KB, RSUD, Puskesmas, dll.
Selain mengunggulkan inovasi yang berasal dari Disdukcapil, Padang Pariaman juga mengajukan inovasi dari BPBD seperti PAPA SADAR BANA (Padang Pariaman Siaga Darurat Bencana Alam). Inovasi itu lahir dari pemikiran bahwa Padang Pariaman sebagai daerah rawan bencana butuh perhatian khusus dalam kesiapsiagaan dan penanganannya.
Selain itu, pengembangan inovasi yang berasal dari Disdukcapil juga menjadi primadona dan perhatian khusus tim penilai terutama pada inovasi SIPAKEM (Sistim Pelaporan Kelahiran dan Kematian). SIPAKEM merupakan inovasi yang mendapat apresiasi dan perhatian dari Dirjen Kependudukan Kemendagri sehingga Padang Pariaman menjadi tiga daerah percontohan di Indonesia bersama Kota Makassar dan Kota Kudus.
Dalam IGA tahun ini dibagi menjadi beberapa kategori antara lain kabupaten/kota terinovatif, provinsi terinovatif, daerah perbatasan terinovatif dan daerah tertinggal terinovatif.
Dalam sambutannya Mendagri menjelaskan maksud dilaksanakan IGA ini adalah untuk merangsang daerah agar terus melahirkan inovasi dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
“Dengan adanya inovasi ini kita berharap akan terjadi efisiensi, pemangkasan birokrasi yang berdampak dalam kemudahan pelayanan publik sehingga iklim investasi di Indonesia bisa lebih baik lagi,” jelas Tjahyo kumolo yang saat ini juga menjabat sebagai Plt. Menkum dan HAM. (*)
Komentar