Padang Pariaman— Walinagari Balah Hilia Lubuak Aluang Syafruddin menegaskan bahwa iven Balah Hilia Art Festival 2019 yang dilaksanakan oleh perangkat nagari yang ia pimpin melalui kerjasama dengan Forum Batajau Seni Piaman adalah murni mengusung visi kebudayaan dan lepas dari kepentingan politik pihak tertentu menjelang Pilkada.
“Ini murni acara dari dan untuk masyarakat nagari. Tidak ada kepentingan politik siapa-siapa disini,” tegasnya kemarin.
Dikatakannya, kebulatan tekad untuk menjaga netratilas acara itu sejak awal sudah disepakati dengan Forum Batajau Seni Piaman.
“Satu-satunya yangi ngin dituju dalam acara ini adalah bagaimana masyarakat Balah Hilia dapat merasakan bahwa mereka sesungguhnya adalah satu. Karena itu berbagai bentuk dukungan terhadap calon atau bakal calon kepala daerah yang mungkin akan maju pada Pilkada depan tidak kita akomodir disini. Ini murni acara kesenian,” katanya.
Hal senada juga ditegaskan oleh ketua Forum Batajau Seni Piaman Muhammad Fadhli.
“Kita berharap acara ini dapat lestari dari tahun ke tahun. Karena itu kita menggalang kekuatan dari masyarakat untuk menggerakkannya. Jika ada sponsor yang masuk, semua adalah unit usaha atau pribadi yang sama sekali tidak terkait dengan kepentingan politik apa-apa,” katanya.
Fadhli mengatakan, berbagai kegiatan seni yang digelar oleh organisasi yang ia pimpin selama ini sangat menjunjung prinsip netralitas ini.
“Jika ada bakal calon yang akan datang, tentu kita akan terima dengan sangat gembira. Tetapi diharapkan mereka dapat melebur dengan masyarakat. Sama dengan yang lain, kami berharap mereka datang sebagai warga yang cinta kesenian,” katanya.
Wakil ketua Forum Batajau Seni Piaman Ribut Anton Sujarwo menambahkan, visi acara yang lebih menekankan pada upaya penghadiran kembali bentuk-bentuk seni tradisi melalui karya inovatif diyakini dapat meningkatkan minat generasi muda untuk kembali menyelami kekayaan seni di Piaman.
“Anak muda hari ini harus bersatu dalam ruang kesenian untuk mendapatkan kembali inti pati dari kekuatan Piaman itu. Bahwa kita adalah satu ranah kebudayaan yang tidak terpisahkan oleh sekat apapun termasuk sekat administratif daerah. Kami berharap balah hilia dapat menjadi salah satu motor bagi upaya bersama dalam menyalakan kembali nilai-nilai budaya Piaman yang sudah mulai redup,” katanya.
Ketua Panitia Azhari Kurnia Pratama yang juga meurpakan Wlaikorong pasa Jambak dimana acara dilaksanakan mengatakan, untuk menjaga prinsip netralitas, pihaknya tidak menerima sumbangan bantuan dalam bentuk apapun dari para bakal calon kepala daerah.
“Insyaallah dari anggaran yang kita akumulasi saat ini, sudah mencukupi kebutuhan. Jadi, kita percaya diri bahwa kita sanggup,” katanya.
Namun, Azhari menekankan bahwa pihaknya akan menerima dengan baik kedatangan para calon kepala daerah apabila mau bergabung dengan penonton.
“Mari melebur bersama dalam semangat berkesenian. Mari tinggalkan sejenak kepentingan politik kita. Ini waktunya untuk benar-benar meresapi kebersamaan dalam perbedaan,” ucapnya.
Azhari berharap, justru dengna kebersamaan itu suhu politik yang mungkin akan meningkat menjelang tahapan Pilkada dapat diredam dan suasana kondusif dapat terciptan di tengah masyarakat.
Balah Hilia Festival akan diselenggarakan pada hari Sabtu 19 Oktober 2019, dengan 2 tahapan acara.
“Pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB sampai selesai kita akan adakan forum diskusi para Kapalo Mudo. Malamnya sejak pukul 20.00 WIB sampai selesai kita gelar pentas seni,” sebutnya. Lokasi acara adalah di lapangan Stikes Nan Tongga Lubuak Alung.(rilis)