Lintassumbar.id – Meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Padang sudah memasuki hari kedua, namun masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat.
Dari pantauan lintassumbar.id di lapangan, Kamis, 23/4, di titik check point jalan Adinegoro Kota Padang, petugas memberhentikan beberapa kendaraan pribadi maupun mini bus melebihi kapasitas serta kendaraan roda dua yang berboncengan dua dengan KTP berbeda.
Masri, 34 tahun salah seorang warga mengatakan, ia terpaksa keluar rumah saat PSBB karena harus membeli bahan kebutuhan untuk berjualan, agar dapur tetap mengepul di saat bantuan tak kunjung disalurkan.
“Ya saya berjualan, makanya keluar karena gak mungkin di rumah aja. Kalau tetap di rumah dengan apa makan, sedangkan bantuan dari Pemko Padang tak kunjung datang,” katanya.
Sejauh ini kota Padang memang belum menyalurkan bantuan beras dan sembako untuk masyarakat. Pemko Padang berdalih bantuan tersebut masih dalam tahap pendataan.
Kepala Dinas Perhubungan Dian Fakhri mengatakan, pelaksanaan PSBB hari kedua di Kota Padang lebih baik dari hari pertama terutama dari petugas yang berjaga di titik check point semuanya lengkap.
“Makin bagus, petugas sudah lengkap dari Polri dari Pom AD. Cuma ya itu hakikatnya pos check point yang 7 itu, harusnya semua orang sudah mengerti tidak usah keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak,” ujarnya.
Meski masih pelanggaran, tidak ada tindakan tegas yang diberikan kepada pengendara yang melanggar aturan PSBB. Petugas masih memberikan teguran secara lisan kepada para pengendara yang tidak memakai masker atau yang melebihi kapasitas.
“Pengendara distop yang tidak menggunakan masker, kemudian disuruh beli. Karena sudah banyak pedagang masker yang ada di check titik check point,” tegasnya.(Jamal)