Lintassumbar.id – Adalah Dewi, (39 tahun) seorang janda beranak 4 yang tinggal di Nagari Sungai Asam kecamatan 2×11 Enam Lingkung. Ia bersama empat orang anaknya sehari hari tinggal di rumahnya dengan kondisi yang tidak memiliki pintu.
Kondisi rumahnya cukup sederhana. Namun rumah tersebut masih belum siap seutuhnya karena belum dilantai semen, dinding dan belum memiliki daun pintu serta loteng.
Namun yang paling membuatnya risau adalah tidak adanya daun pintu rumahnya. Sehingga ia merasa tidak tenang dan was was ketika tidur pada malam hari.
Dewi kemudian berinisiatif menelpon ketua tim penggerak PKK Padangpariaman, Rena Ali Mukhni guna menceritakan kondisi yang ia alami. Tidak disangka sangka keluhannya tersebut ternyata langsung ditindaklanjuti. Tidak berapa lama datang orang tukang ke rumahnya untuk mengukur dan memasang kain pintu rumahnya.
Senin, 13/4, usai menyerahkan bantuan sembako untuk nagari Sungai Asam, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Padangpariaman Rena Ali Mukhni menyempatkan mendatangi rumah Dewi. Ia ingin melihat apakah pintu rumah Dewi sudah dipasang sesuai pesanananya ke tukang tempo hari.
Setelah sampai di rumah Dewi dan melihat pintu sudah terpasang sesuai parmintaannya, Rena kemudian mengeluarkan kain gorden dari tasnya dan langsung memasangkan ke pintu rumah tersebut. Rupanya gorden tersebut sudah dibawanya sejak dari rumah.
Kepada Lintassumbar.id Rena membenarkan beberapa minggu lalu ia ditelpon oleh Dewi menceritakan kondisi rumahnya yang belum dipasang pintu. Ia kemudian menelpon tukang langganannya meminta untuk mengukur pintu serta memasangnya di rumah Dewi.
Rena Ali Mukhni berharap semoga Dewi dan anak anaknya kini merasa aman mendiami rumahnya setelah dipasangnya pintu rumah.
Dewi tampak terharu dan tak kuasa menahan air matanya atas bantuan yang diberikan oleh Rena.
Kini ia tidak merasa was-was lagi tidur di rumah maupun jika rumahnya ditinggal pergi keluar.
“Terimakasih ibu Rena, kini kami tidak merasa was was lagi tinggal di rumah, semoga ibu dan keluarga diberikan kesehatan,” ujarnya terharu. (*)