Lintassumbar.id – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kepulauan Mentawai, GK, akhirnya minta maaf atas postingamnya di Facebook yang mendoakan Mentawai hancur oleh Corona. Permintaan maaf tersebut ia sampaikan langsung di Mapolres Kepulauan Mentawai, Selasa, 5/5.
Pelaku datang ke Polres atas kesadaran sendiri usai mengatahui statusnya ramai jadi perbincangan warganet di media sosial.
GK (42) warga Dusun Karang Anyer, kacamata Sipora Utara, itu langsung mendatangi Polres untuk mengklarifikasi status yang dibuatnya pada 4/5 pukul 01:00 dini hari tersebut.
Dalam postingan tersebut, GK menulis, “Masih 3 positif semoga besok bisa bertambah. Tuhan hancurkan Mentawai ini dengan virus Corona”. Statusnya tersebut sontak menimbulkan kontra di masyarakat.
Kasat Reskrim Polres Mentawai Irmon, MH, kepada awak media menjelaskan, “GK” datang ke Mapolres pada Selasa pagi, sekitar pukul 09:00 WIB. Dia menjalani pemeriksaan selama lebih kurang 4 jam.
“Pelaku memang mengakui bahwa itu akun milik dirinya(GK) dan melakukannya secara spontan karena kekecewaan terhadap efek dari virus Corona,” tambahnya.
Kepada petugas “GK” mengakui kesalahannya dan meminta maaf dan bersedia membuat surat pernyataan di depan media atas postingan akun miliknya yang banyak mengundang perbincangan masyarakat.
“Status itu saya buat secara spontan tidak ada niat untuk menghancurkan Mentawai, dan tidak berniat bagaimana Mentawai dihantam virus Corona,” ujarnya GK kepada petugas.
“Saya mohon maaf kepada masyarakat Mentawai atas postingan saya yang membuat resah masyarakat, dan saya mohon maaf juga kepada tim gugus yang bekerja siang malam untuk penanganan Virus Corona ini. Saya melakukannya karena saya melihat daftar penompang kapal dari Padang ke Mentawai itu banyak, saya takut sehingga merasa kesal dan mengunggah status di akun saya secara spontan,” ujar GK.
Satreskrim Polres Kepulauan Mentawai menghimbau kepada seluruh masyarakat Mentawai agar berhati hati dalam menggunakan media sosial.
“Kepada seluruh masyarakat Kepulauan Mentawai jangan memposting status yang bersifat ujaran kebencian karna kami dari pihak kepolisian akan memantau, maka dari itu sampaikanlah kritikan yang sifatnya membangun di tengah wabah COVID-19 ini,” tutup Irmon. (Melisa)
Komentar