Lintassumbar.id – Kebijakan Menteri Perhubungan membolehkan moda transportasi kembali mengangkut penumpang mulai 7 Mei membuat Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah meradang.
Mahyeldi menyebut keputusan Menhub Budi Karya Sumardi itu akan membuat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan menjadi sia-sia dan penyebaran virus corona disease (Covid-19) akan semakin sulit untuk dibendung.
“Kalau seandainya keputusan Menteri Perhubungan itu kenyataan, berarti Menteri Perhubungan yang memperpanjang rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia,” ungkap Mahyeldi.
Ditambahkan Mahyeldi, masuknya wabah Covid-19 di Kota Padang berawal dari masyarakat yang berasal dari luar kota hingga menyebabkan Kota Padang menjadi daerah terbanyak kasus positif di Sumbar.
“Karena memang faktanya di Kota Padang adalah akibat dari orang yang berasal dari luar Kota Padang,” terang Mahyeldi.
Dengan diperbolehkan kembali moda transportasi mengangkut penumpang akan membuat banyak perantau datang kembali ke Kota Padang.
“Perantau tunda dulu pulangnya, dan kemudian pesawat jangan sampai ada yang terbang ke Padang itu disampaikan Gubernur dan saya sebagai Walikota mendukung pernyataan itu,” kata Mahyeldi.
Selain itu menurut Mahyeldi, penerapan PSBB tahap kedua di Sumbar yang dikeluarkan melalui surat keputusan Menteri Kesehatan diyakini tidak akan berjalan secara maksimal dengan adanya keputusan Menhub.
“Inilah salah satu dari kelemahan PSBB, karena PSBB ini keputusan Menteri Kesehatan. Dengan Menteri yang lain dia kurang pertimbangan, apalagi koordinasi di pusat tadi lemah,” pungkasnya.(Jamal)