Lintassumbar.id – 15 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat bersiap menyusul Kota Bukittinggi yang sejak 1 Juni kemarin sudah lebih dulu untuk menerapkan tatanan kehidupan normal baru atau new normal. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan hasil rapat virtual dengan para bupati dan wali kota , Rabu (3/6), diperoleh gambaran bahwa 15 kabupaten dan kota di Sumbar mengusulkan untuk mulai menerapkan skenario normal baru.
“Dari usulan tadi, sudah ada tambahan 15 kota dan kabupaten untuk new normal. Bagaimana kepastiannya nanti pada tanggal 7 Juni,” kata Irwan Prayitno di Kantor Gubernur Sumbar.
15 Kota dan Kabupaten yang siap menyusul Bukittinggi untuk menerapkan new normal yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pesisir Selatan.
Kemudian Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Kota Sawahlunto dan Kota Solok.
Namun Irwan menyebut 15 kota dan kabupaten kota yang sudah mengusulkan skenario new normal ini masih akan memastikan data pertumbuhan kasus positif di daerah masing-masing hingga 7 Juni nanti.
“Beberapa daerah masih melihat dulu sampai 7 Juni bagaimana angka kasusnya. Kalau sudah nanti 7 Juni itu juga baru ditetapkan new normal di masing-masing kabupaten kota,” ucap Irwan.
Sementara 3 daerah tingkat II masih ingin melanjutkan PSBB dengan alasan belum bisa bergeser ke tatanan kehidupan normal baru karena pertumbuhan kasus positif di daerah mereka belum bisa dikendalikan.
“Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Karena tiga daerah tersebut merasa belum bisa bergeser ke tahapan new normal karena pertumbuhan kasus positif covid-19 belum terkendali,” kata Irwan.
Irwan menyebut Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Kepulauan Mentawai masih butuh waktu untuk mempersiapkan beberapa hal sebelum menerapkan new normal.
Selain menekan pertumbuhan kasus positif, kabupaten kota yang ingin menerapkan new normal juga harus mematangkan kesiapan rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk menangani bila masih ada penambahan kasus positif corona.(Jamal)