Lintassumbar.id – Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan terjadi peningkatan kehamilan sebesar 8 persen selama masa pandemi Covid 19. Namun angka tersebut masih di bawah angka rata rata nasional sebesar 17 persen.
“Khusus Kota Pariaman penambahan angka kehamilan selama pandemi Covid-19 yakni di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sekitar 8 persen,” ujar Genius Umar saat peringatan Harganas di Puskesmas Air Santok, Senin, 29/6.
Genius mengatakan dengan angka jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa angka 17 persen tersebut merupakan angka yang cukup banyak.
“Karena itu, pemerintah membuat kebijakan secara cepat yakni sejuta akseptor di seluruh Indonesia dan kota Pariaman merupakan bagian dari program tersebut,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikannya, jika terjadi peningkatan kehamilan maka akan berdampak pada ekonomi keluarga serta kondisi anak yang dilahirkan menjadi stunting. Untuk angka stunting terjadi akibat ibu hamil kekurangan gizi termasuk bayi yang ada dalam kandungan.
“Kota Pariaman mengambil kebijakan di waktu kehamilan akan melakukan pendampingan dari bidan desa untuk mengecek kesehatan ibu hamil dan anak di dalam kandungan tersebut diberikan makanan tambahan dari program pemerintah kota dan paska melahirkan pun akan ada pembinaan dari Dinas Kesehatan Kota Pariaman,” jelasnya.
Genius menyebut langkah ini diharapkan akan mengurangi angka stunting di Kota Pariaman. (*)
Komentar