Lintassumbar.id – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menanggapi pro kontra mengenai kontroversi aplikasi kitab injil berbahasa Minang yang dalam beberapa waktu belakangan ramai diperbincangkan di sosial media. Pro kontra mengenai hal ini mencuat setelah Gubernur Sumbar menyurati Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menghapus aplikasi di Playstore.
Irwan menjelaskan, pihaknya perlu menyurati Kemenkominfo untuk meluruskan adat budaya di Minangkabau yang identik dengan Islam dari sejak lahirnya Suku Minangkabau. Sesuai dengan falsafah Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah yang memiliki makna adat Minangkabau merujuk kepada agama dan agama berdasarkan kepada kitab suci Alquran.
“Saya perlu meluruskan ini karena Minang itu dari sananya memang sudah begitu. Sebelum saya dan kita semua ada, Minang sudah adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah,” kata Irwan di Kantor Gubernur Sumbar, Minggu (7/6).
Irwan menampik tindakannya menyurati Kemenkominfo sebagai tindakan yang intoleran. Irwan menegaskan masyarakat Minangkabau baik yang berada di Sumbar maupun di daerah perantauan merupakan suku yang sangat toleran.
Disampaikan Irwan, ia menjamin orang Minang di manapun berada tidak pernah mencari masalah apalagi mempermasalahkan agama dan adat budaya lain. Harusnya menurut Irwan, masyarakat di luar Minangakabau yang harus toleran terhadap masyarakat Minang yang ingin mempertahankan indentitas kebudayaannya yang identik dengan Agama Islam.
“Jadi ketika Minang ingin mempertahankan adat dan budayanya, kenapa disebut intoleran,” ucap Irwan Prayitno.
Irwan membandingkan dengan adat masyarakat Bali setiap kali merayakan Nyepi. Ketika Nyepi semua orang di Bali termasuk orang dari luar Bali termasuk yang bukan beragama Hindu harus berdiam di rumah.
“Apa orang Bali disebut intoleran kepada bule-bule atau kita yang bukan Hindu sedang berada di sana dan disuruh diam saja di rumah? Kan tidak. Kita hargai Bali karena itu sudah jadi adat tradisi dari nenek moyangnya,”ujarnya.
Sebwlumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyurati Menkominfo, tertanggal 28 Mei 2020, sehubungan dengan munculnya aplikasi kitab Injil berbahasa Minangkabau di Play Store Google. Gubernur menyampaikan masyarakat Minangkabau sangat keberatan dan resah dengan adanya aplikasi tersebut, namun sejak pertengahan pekan ini aplikasi Injil berbahasa Minang ini sudah tidak tersedia lagi di Playstore.
Menurut Irwan, masalah ini sudah selesai dengan tidak ada lagi aplikasi tersebut di playstore. Irwan tidak mau lagi mengomentari lebih lanjut mengenai pro dan kontra yang masih ramai di sosial media.
“Pro dan kontra itu kan selalu ada. Bahkan sampai hari kiamat. Sekarang kan aplikasinya sudah tidak ada,” tutup Irwan.(Jamal)
Komentar