Lintassumbar.id – Baru baru ini beredar berita seorang lansia yang diduga ditelantarkan oleh anaknya. Lansia bernama Rakena tersebut tinggal sendirian di sebuah rumah tidak layak huni seorang diri. Publik dibuat geram karena lansia tersebut diketahui memiliki seorang anak yang berprofesi sebagai guru dan menjabat sebagai kepala sekolah di sebuah SD di Padangpariaman.
Menjawab viralnya berita tersebut, Fero, cucu Rakena, nenek yang terlantar tersebut mengaku pihak keluarga tidak bermaksud menelantarkan neneknya. Fero mengatakan awalnya ibunya, Kartini berniat membawa sang nenek tinggal di rumahnya di Lubuk Buaya Padang, namun neneknya menolak karena tidak mau meninggalkan rumahnya di kampuang.
Fero bersama ibunya Kartini akhirnya menitipkan neneknya ke mamaknya yang tinggal di sebelah rumah nenek Rakena. Hingga akhirnya ia mengaku tak menyangka jika kondisi neneknya terlantar seperti yang beredar di media sosial.
“Kami juga terkejut ketika mengetahui nenek kami seperti itu kondisinya di kampung. Padahal di kampung ada beberapa sanak family kami yang bersebelahan rumah dengan rumah nenek,” ujar Fero melalui rekaman suara yang diterima redaksi lintassumbar, Kamis, 23/7.
Meski menititpkan neneknya di kampung, namun Fero mengaku tidak lepas tangan. Setiap bulan ia selalu mengirimkan uang untuk biaya makan dan perawatan neneknya tersebut kepada keluarga yang ada di kampung.
“Kami sebenarnya tidak lepas tangan begitu saja dengan nenek, ibu saya selalu menanyakan tentang kondisi nenek walau melalui hape, tapi entah kenapa nenek menjadi tidak terurus,” ujarnya.
Namun diakui Fero ia dan ibunya sudah 11 bulan tidak mengunjungi neneknya di kampung lantaran kesibukannya sehari hari.
Fero dan keluarga mengaku menyesalkan kondisi neneknya yang tidak terurus. Ia berterimakasih atas viralnya kondisi neneknya sehingga pihak keluarga mengetahui kondisi neneknya yang sebenarnya.
“Kami berterimakasih kepada pihak yang memberitakan hal ini, sehingga akhirnya sekarang nenek sudah kami bawa, tinggal bersama ibu Kartini beserta cucunya di daerah Lubuk Buaya,” ujarnya. (*)
Komentar