Lintassumbar.id – Beredarnya buku Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas VIII mata pelajaran Bahasa Inggris bergambar Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah membuat sebagian wali murid menjadi gusar.
Bahkan ada wali murid yang menganggap kemunculan gambar politisi PKS itu bermuatan politis. Pasalnya Mahyeldi Ansharullah sudah memastikan akan maju pada kontestasi Pilkada Pemilihan Gubernur Sumbar 2020-2025.
“Janggal saja karena ini kan buku pelajaran anak-anak. Jarang ada buku pelajaran ada gambar kepala daerah. Apalagi, ini mendekati pemilihan Gubernur. Menurut saya, kontennya bermuatan politik sekali,” ungkap salah seorang wali murid, Kusnadi, Selasa, (14/7).
Warga Kecamatan Nanggalo itu mengatakan jika penerbit ingin memperlihatkan sosok pemimpin Kota Padang, seharusnya menampilkan foto berpasangan dengan Wakil Walikota Padang.
“Buku ini dibawa pulang oleh anak saya Senin kemarin, waktu hari pertama sekolah tatap muka. Seandainya itu menunjukkan sebagai kepala Daerah, tentu ada juga foto wakilnya. Pakai baju dinas,” jelasnya.
Mahyeldi sempat menyebutkan dirinya telah menerima surat keputusan dari DPP PKS berpasangan dengan pengusaha asal Minang Audy Joinaldi. Keduanya akan diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dicetak oleh Majelis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMP/Mts Kota Padang.
“Kita tahu, Mahyeldi ini salah satu kandidat yang akan maju meramaikan bursa konsestasi Pilgub Sumbar, mungkin pak wali ingin sosialisasi,” kata Kusnadi menduga.
Kusnadi mengakui, sebenarnya ia secara pribadi tidak merasa terganggu dengan kemunculan LKS mata pelajaran Bahasa Inggris dengan sampul bergambar Wali Kota Padang, karena yang melihat sehari-hari LKS itu adalah anaknya.
“Tapi sekali lagi, terasa janggal. Terkesan ada upaya untuk mencari kesempatan. Apalagi ini tahun politik dan beliau salah satu kandidat,” kata Kusnadi.
Kusnadi menyebut LKS tersebut dibeli anaknya seharga Rp. 130 ribu. Dari Sepuluh LKS itu, hanya LKS mata pelajaran Bahasa Inggris saja yang bergambar Mahyeldi pada sampul halaman depan. Selebihnya, tidak ditemukan.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi saat dikonfirmasi menyebutkan, pihaknya sedang mengkaji dan melakukan pengecekan ke lapangan. Ia mengaku sudah memberikan perintah untuk menarik kembali buku LKS tersebut.
“Kita tarik, guru tidak kordinasi. Kita sedang cek ke lapangan,” tegas Habibul.(Jamal)